Islam
memiliki konsep untuk mengembalikan manusia pada fitrahnya, harus ada
pengembalian fitrah secara reguler, dilakukan setiap hari, dan berulang-ulang. Sebagai
contoh Ada pasangan yang 10 tahun menikah diantara pasangan ini ada yang merasa
sudah bosan dan tidak ada ketertarikan seksual apapun, inipun merupakan
penyimpangan, banyak wanita muslimah yang terdidik, menganggap busana seksi di
hadapan suami itu bukan suatu yang urgent. Dalam banyak kasus seringkali,
busana akhwat (perempuan) didalam dan diluar rumah hanya melepas kerudung,
tidak memperhatikan seksualitas suaminya. Atau sebaliknya sang suami yang juga
tidak memperhatikan seksualitas si perempuan, sehingga terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Inilah yang sebenarnya menjadi virus-virus kecil
setiap tahun, lantas ini menjadi sebab mengapa kita harus terus memperbaiki.
Allah
banyak berbicara sesuatu yang pro fitrah, Allah memerintahkan manusia untuk
bisa mengontrol fitrah nya, seperti puasa pada dasarnya adalah melakukan hal
yang dijadikan sebagai kontrol seperti dibulan puasa, dengan tetap bersantap
sahur, melakukan hubungan suami-istri, namun Allah tetap memberi kontrol dengan
memberi keringanan ketika sakit, dalam perjalanan, dll. Karena Ukuran dari
ketaqwaan manusia adalah menuruti perintah Allah. Bukan mengenyampingkan
larangan dan kelonggaran atas nikmat yang Allah sudah berikan.
Kemudian
menjadikan taqwa sebagai solusi (QS 3 :
133-135), manusia menyukai hal yang mudah, dan tidak menyukai yang sulit, olehnya
dengan bertaqwa maka kita akan kembali kepada fitrah. Selain itu kitapun harus
terbiasa mempuasakan fitrah, memahmi fitrah kita, seperti shallat menjadi
taqlif, yaitu beban. akan tetapi karena dilakukan dengan cinta karena Allah
maka akan mejadi hal yang biasa, Saat kita mempuasakan fitrah maka kita tahu
fitrah itu menjadi penting.
Manusia hanya ada laki-laki dan
perempuan :
Allah
menciptakan manusia hanya laki-laki dan perempuan saja, jadi tak ada golongan
pertengahan, ketikapun banyak saat ini penelitian terutama sains menilai hanya
berbasis pada fakta, bukan pada hakikat. Teori barat yang hanya berpegang pada
fakta yang pada akhirnya menjerumuskan, maka hendaknya kita berprinsip pada
yang absolut seperti yang Allah jelaskan, bahwa Allah hanya menciptakan
laki-laki dan perempuan..
-
Bersifat absolut : membelah (qs 4;1)
-
Manajemen maskulinitas dan feminitas
-
Bersifat genetis
-
Bersifat hormonal : seperti
lingkungan, dan pengaruh hidup
-
Berfungsi preserevasi kemanusiaan
Fungsi generatif dan rekreatif
secara bersamaan :
para
gay dan homo, mereka menentang fungsi ini, orang-orang yang hanya
bersenang-sennag terhadap seksual tanpa memperhatikan fungsi reproduksi
manusia, maka akan rusak.
Relasi psikofisik :
fisik
mempengaruhi psikis dan psikis mempengaruhi fisik, saling keergantungan dan
berelasi antara keduanya, sebagai contoh hikmahnya adalah ketika perempuan
begitu kuat menggendong anaknya berlama-lama, karena pengaruh fisik dan
psikologis, dan laki-laki terasa berat mengendong anaknya karena pengaruh fisik
dan psikologis, keduanya relasi ini antara psikofisik laki-laki dan perempuan
berbeda.
Penyimpangan Seksual
-
LGBT
-
Problem identitas :
Ketika
kita ingin menghindari anak dari problem identitas, maka sebaiknya beri anak identitas
yang jelas, seperti pemberian nama, dan sebagainya. Pemberian nama pun
berpengaruh terhadap identitas seksual seperti nama “dwi” bisa untuk laki-laki
dan perempuan. Beri nama yang jelas seperti laki-laki : muhammad, dan perempuan
: aisyah (jelas)
-
Problem identifikasi seksual :
seperti
laki-laki jangan dipakaikan kerudung sejak kecil, perempuan main boneka, Ayah
sebagai identifikasi laki-laki, dan ibu sebagai identifikasi anak perempuan.
Jangan sampai ayah dan ibu tidak menjadi sumber role model, ketika dirumah
tangga, yang galak itu ibu, bukan bapak. Ini menjadi fenomena laki-laki menjadi
perempuan, dan sebaliknya. Jangan sampai terjadi anak tak mampu
mengidentifikasi. Perkenalkan ayah : maskulin, ibu : feminim. Jadi sumber
keteteladanan dan role model sejak awal sudah jelas.
-
trauma seksual dan seksisme masa
balita,
seperti
yang terjadi pada pasangan suami istri, perempuan menjadi anti laki-laki karena
pernah ada trauma ayah nya, atau sebaliknya.
-
Pengaruh pergaulan dan lingkungan
-
Problem pembentukan perilaku :
bagaimana kita melakukan pendikan sedari awal.
-
Makanan untuk anak-anak kita :
makanan yang banyak berprotein perlu dilebihkan sedikit untuk laki-laki,
sedangkan nabati dilebihkan untuk anak perempuan,
-
Pembenaran ilmiah
PREVENSI
PENYIMPANGAN
-
Bermula dari keyakinan
-
identitas berdasar jenis kelamin
-
Sapa sesuai jenis kelamin
-
Keteladanan gender dirumah
-
Kejelasan peran gender dirumah :
urusan ayah bukan bekerja saja, ibu tidak hanya mengasuh saja. Kedua nya
bersinergi, jika salah satu orang tua absen terhadap perannya ini yang
menyebabkan penyimpangan.
-
Keterlibatan ayah bunda dalam
pendidikan
-
Hindari trauma seksual
PENANGANAN
PENYIMPANGAN
-
Jangan berikan reward sosial
-
Bangun empati
-
Identifikasi sedini mungkin
-
Posisikan dengan jelas dan tegas
-
Lakukan kognitif disonan : pengacauan
kognitif, ketika laki-laki merasa menjadi perempuan maka kacaukan, jangan
melakukan pembenaran/ penguatan kognitif. Seperti banci adalah jiwa perempuan
yang terjebak dalam tubuh laki-laki.
-
Gali penyebabnya
-
Ubah sikap
-
Integrative treatment :
perilaku-makanan-lingkungan
* catatan
notulensi saya, ketika Dr Adriano Rusfi menjelaskan tentang Fitrah seksualitas
pada acara seminar di PPSDMS Nurul Fikri, Lenteng Agung Jakarta selatan, beberapa
pekan lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar