Rabu, 03 April 2013

Perempuan Bermartabat dengan Islam

          Tidak asing ditelinga kita, sering muncul pernyataan bahwa pemberdayaan perempuan itu adalah dengan ia bekerja keras, ketika ia bergantung kepada suami secara finansial tidaklah membuat perempuan terhormat .. mengurusi rumah tangga, mengasuh dan mendidik anak adalah profesi kampungan dan ketinggalan zaman, tidak modern dan terkesan perempuan hanya menjadi budak untuk kaum laki-laki, sedangkan bagi kaum perempuan yang bekerja atau menjadi wanita karir, mandiri dengan pekerjaan nya, bahkan menjadi tulang punggung keluarga adalah suatu bentuk kebanggaan,  disatu sisi namun ia menyingkirkan kewajiban sebagai seorang istri/ibu dirumah.. inilah kesalahan persepsi yang terjadi kebanyakan di masa dewasa ini.


            

ketika kita menelisik lebih jauh, sebenarnya hal seperti ini mucul dari mulut-mulut yang tercampuri dengan pemikiran kapitalis, sebuah doktrin yang meluas secara global, memaksakan kepada perempuan agar berfikir bekerja mampu mengangkat derajat mereka, hal ini tentu wajar jika nilai-nilai kapitalisme merasuk dalam sela-sela pemikiran umat Islam, yang jelas memiliki pandangan atau world view yang berbeda dengan nilai-nilai sekularistik, dimana peran agama terkesampingkan dalam kehidupan sosial manusia, ini memberi efek yang perlahan tapi pasti menjerumuskan dan menjauhkan hakikat perempuan pada kodratnya..

            Arus pemikiran kapitalisme yang bersumber dari sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) benar-benar menggilas roda keimanan setiap muslim, doktrinitas dan pemikiran yang sangat dipaksakan dan tak sesuai naluri manusia membuat manusia jauh dari eksistensinya manusia, salah satunya ketika masuk nya arus pemikiran kesetaraan gender dan feminisme dalam kalangan perempuan, ketika perempuan dieksploitasi secara tak sadar dalam ranah publik seperti harus bekerja keras, memiliki hak sama dengan laki-laki, memiliki hak menolak hamil, boleh melakukan aborsi dengan alasan hak asasi manusia dan sebagainya.. ini membuat mereka berfikir adalah suatu kebanggaan untuk perempuan jika mereka mampu menandingi laki-laki dalam kehidupan sosial...

            Jika ini tetap dibiarkan maka, benar-benar akan teradi kehancuran untuk perempuan dimana memang kapitalisme telah memberikan sebuah label harga pada perempuan untuk menjadikan mereka budak dari pemikiran kapitalisme, ketika semua standar berdasar materi, wajar jika mereka diperlakukan seperti obyek untuk mendapat kekayaan, kepuasan, kesenangan tapi tanpa disadari oleh kaum perempuan itu sendiri, justru menjurus pada kebinasaan dan penyalahan kodrat sebagai perempuan ... apalagi ia seorang muslimah.

            Beginilah ketika para perempuan terjangkit oleh pemikiran dan pemahaman kapitalistik yang justru menjerumuskan, ironis sekali ketika diperhatikan bahwa di dunia ini Islam menjadi mayoritas, seyogyanya pemahaman Islam haruslah melekat dalam jiwa kaum perempuan dunia, agar mengetahui eksistensi dan hakikat diri nya.. bukan malah terjebak pada pemahaman yang salah kaprah dan justru menjatuhkan martabat perempuan yang sebenarnya mulia...

            Dalam pandangan Islam, tentu seorang perempuan memiliki kedudukan yang tinggi dan sangat berarti, ketika kita coba bandingan dengan perempuan-perempuan barat yang terjangkit pemikiran feminisme akan kita dapati ketimpangan yang sangat jauh... kedudukan perempuan dalam Islam adalah sebagai ummu warabatul bait, dimana seorang perempuan adalah pencetak generasi yang berkualitas, peran nya sebagai seorang Ibu adalah mendidik, dan membesarkan anak-anaknya dengan kapasitas Ilmu yang ia miliki, dan berazazkan aqidah Islam, maka lahirlah generasi emas dari tangan-tangan yang penuh kesabaran dan kesungguhan, semata-mata karena Ridho Allah. Disatu sisi posisi ketika menjadi seorang Istri, justru ia akan menjadi pendukung dan kunci kesuksesan suami dalam menerjang ombak kehidupan, sang istri adalah penyemangat dan partner paling hebat dalam kehidupan suami nya ..
            Berbeda dengan pandangan para penggagas feminisme, yang menempatkan kedudukan wanita haruslah setara bahkan harus lebih merdeka dari laki-laki, dan merdeka dari penindasan doktrin agama.

            Inilah yang menjadi evaluasi untuk kita pada hari ini dan seterusnya, bagi para Muslimah dan generasi penerus Peradaban Islam, bahwa harus disadari dan berhati-hati terhadap pemikiran yang bukan berasal dari Islam ... Karena perubahan ada di tangan kita, terutama kita sebagai intelektual dan terkhusus untuk para muslimah dalam dunia kampus, yang suatu hari akan menjadi seorang istri, atau seorang ibu sebagai madrasah peradaban, maka harus membekali diri dengan Ilmu semuda dan sedini mungkin.

Wallahua’lam bisawaab ...

1 komentar: