Minggu, 10 Mei 2015

Just Contemplation ...

Pernahkah merasa sepi jiwa, ada yang hilang saat-saat yang dirindukan tak pernah menyapa? Menggelintir hati seoalah jatuh menukik dari awan yang jatuh kedalam dataran bumi? Menggelora api kacau didalam hati, serasa merana tanpa ampun, menohok kedalam samudra jiwa yang amat jauh.. pelan hingga dinding itu tembus lalu pecah, inikah mungkin perasaan pesakitan yang dialami ketika seseorang patah hati, mendalam seolah ia adalah makhluk paling sengsara..

Pada awalan berbinar cerita, indah elok, tanpa cacat dalam setiap bias mata memandangnya, ada refleksi cinta yang amat sangat.. mengibarkan bahagia ke relung hati seperti serpihan debu berterbangan... seperti reranum para mawar yang semerbak meninggalkan wangi dalam kuncup-kuncup saat bermekaran.. sumringah didada tiada kira, menyambut aroma nya yang seperti tertarik terus menerus, makin melekat...


Iyakah iman pada sang Esa begitu juga dirasa? Saat kefuturan melanda rindu menggebu namun menyesakan karena benar-benar ada yang telah hilang... patah hati, melebur, runtuh, kacau ...  namun saat kaki langkah dalam jalan lurus ia menemukan nya kembali, mutiara itu.. iman terengkuh dalam jiwa-jiwa yang sepi sebelumnya.. jatuh cinta kembali pada sang Iman, iman pada Islam yang menghantarkan pada yang Ikhsan...