Manusia,
lagi-lagi nenelisiknya dari kacamata behavioristik memunculkan hal baru yang
menarik untuk semakin dicari tahu atau semakin jeli mengamatinya, bahwa manusia
ini memang sangat unik dan memiliki segala kompleksitasnya sebagai seorang
individu, maupun jenis mahluk social yang tidak akan terputus hubungannya dalam
lingkungan bermasyarakat. Tidak semua seseorang bisa melakukan konformitas
dengan baik terhadap lingkungan yang baru, tidak sedikit pula yang memang sudah
cekatan dan sangat cair dan mengalir ketika di terjunkan dalam satu kelompok tertentu,
hal ini didasarkan pada karakter individu, kebiasaan atapun sifat dasar
seseorang tersebut.
Beberapa
alasan seseorang melakukan konformitas adalah Keinginan untuk disukai Sebagai
akibat internalisasi dan proses belajar, sebagai contoh dimasa kecil kita
banyak melakukan konformitas untuk mendapatkan persetujuan dari banyak orang,
mengapa persetujuan diperlukan? Karena agar mendapat pujian, Oleh karena pada
dasarnya banyak orang senang akan pujian maka banyak orang berusaha untuk
konform dengan keadaan, dan ini menjadi satu hal yang lumrah, karena memang
manusia memiliki naluri ini gharizah Baqa’ dimana ia memang membutuhkan
pengakuan, penghargaan dan segala suatu yang positif tentang dirinya. Disisi lain,
seorang manusia juga memiliki rasa takut akan penolakan. Konformitas penting
dilakukan agar individu mendapatkan penerimaan dari kelompok atau lingkungan
tertentu. Jika individu memiliki pandangan dan perilaku yang berbeda maka
dirinya akan dianggap bukan termasuk dari anggota kelompok dan lingkungan
tersebut.
Namun ada juga seseorang
yang memiliki alasan tersendiri untuk mengabaikan lingkungan, tidak perlu
melakukan konformitas karena berada pada zona nyamannya sendiri, merasa bahwa
diri mampu, kuat dan banyak melakukan deffence pada dirinya sendiri atau Deindividuasi.
Deindividuasi terjadi ketika kita ingin dibedakan dari orang lain, ia merasa special
dengan diri nya sendiri, ia akan menolak konform karena tidak ingin dianggap
sama dengan yang lain, dengan kesendiriannya ia sudah cukup merasa istimewa. Sebab
lain juga bisa karena ingin menjadi orang yang bebas, ia menolak untuk konform
karena dirinya memang tidak ingin untuk konform. Menurutnya, tidak ada hal yang
bisa memaksa dirinya untuk mengikuti norma ataupun gaya sosial yang ada.
Dengan banyak karakternya,
seseorang memang bisa bersikap sesuka hatinya, boleh saja merasa tidak
membutuhkan orang lain, akan tetapi harus disadari bahwa manusia juga bagian
dari satu kelompok, satu entitas yang terikat dengan yang lain, ingin atau
menolak merasa telah merdeka, kadang ada sisi dimana tidak perlu menegarkan
diri bahwa memang ia memerlukan konformitas, meskipun sekedar ia berbasa-basi. maka cobalah membuka diri dengan lebih baik lagi, buatlah nyaman dengan cara "konformitas" mu :)
#celotehan diri mengamati
sekitar ^^
Jika Anda Pecinta Betting Online, Anda wajib bergabung bersama S128Cash.
BalasHapusKarena S128Cash merupakan Bandar Betting Online Terbaik dan Terpopuler yang menyediakan semua permainan seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.
Saya berani jamin, Anda akan merasakan Kenyamanan dan Kepuasan yang maksimal jika bermain bersama S128Cash.
S128Cash juga ada menyediakan BONUS-BONUS menarik, seperti :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Segera daftarkan diri Anda dan pendaftaran pastinya GRATIS dan sangat cepat !!
Hubungi kami :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Judi Bola Terpercaya