Jumat, 18 Januari 2013

Ketika Kaum Perempuan menjadi korban feminisme


“Jangan salahkan kami donk yang berpakaian seksi, tapi salahkan para lelaki yang tidak bisa menjaga syahwatnya, itu tandanya mereka lelaki yang tak bermoral dan tak beretika. Memakai rok mini adalah bagian dari hak kami, hak asasi manusia, karena negara ini adalah negara bebas.. bukan negara agama” yaah kalimat seperti inilah yang sering dilontarkan oleh para menggeger feminisme, yang mengaku mereka ingin bebas dari jeratan dan penindasan laki-laki, mereka ingin setara dengan laki-laki dalam segala hal, baik ranah privat ataupun publik, yang membedakan laki-laki dan perempuan adalah hanya sebatas perbedaan biologis, antara mengandung, hamil, dan menyusui. Selebihnya wanita memiliki hak yang sama dengan laki-laki.

            “Salah perempuannya juga, kenapa harus berpakaian seksi dan menggoda, ini mata kami, dan ini juga hak asasi kami untuk melihat keindahannya, dan wajar jika kami menggodanya karena para perempuan pun memamerkannya ..” inilah balasan kebanyakan para laki-laki yang tak mau disalahkan pula. Jadi siapa salah dan yang tersalah??



            Sungguh ironis ketika arus feminisme dan kesetaraan gender kiat merebak kepelosok negeri ini yang mayoritas penduduknya adalah muslim, tentu perempuan nya seharusnya berkepribadian dan memiliki pola pikir islami, namun sungguh sayang ketika arus modernisme, globalisme, perkembangan zaman yang kian melaju kebudayaan barat yang saat ini menjadi dominan menjadi acuan pola pikir masyarakat kita saat ini, ingin rasanya mengelus dada ketika melihat realitas yang sesungguhnya. 
Sungguh masyarakat kita menyerap budaya asing tanpa filter, ibarat makanan yang masuk kedalam mulut tanpa dilihat jenisnya, tanpa dikunyah, tapi langsung ditelan, bukannya menyehatkan tetapi malah membuat sakit karena yang dimakan ternyata mengandung racun, masha Allah.

            Sesungguhnya didalam Islam, wanita memiliki kedududukan tersendiri, demikian hal nya laki-laki. Masing-masing dari keduanya telah ada fitrah dan sunatullah yang tak bisa dipungkiri dan memang itulah ketetapannya dari sang khalik yaitu Allah yang Esa. Bagaimana mungkin manusia yang serab lemah mencoba untuk merubah hakikat dirinya, tentu sangat mustahil dan tidak akan pernah bisa.
            Naluri jinsi, keinginan seksual untuk melestarikan keturunan inilah yang ada pada setiap manusia, wajar manusia memiliki nafsu syahwat karena memang ini bagian dari naluri yang Allah ciptakan, hanya saja Islam mengatur bagaimana hal ini harus tersalurkan, Islam tidak mengentikan naluri ini tapi Islam mengarahkan pada sasaran yang tepat dan benar, yaitu hanya kepada yang telah halal yaitu istri/suami mereka.

            Ketika ada kasus pelecehan seksual yang saat ini berkembang pesat bahkan kita dengar dimana-mana, hampir disetiap belahan dunia terjadi pelecehan seksual terhadap kaum perempuan, akan sangat wajar hal ini terjadi karena tak ada kontrol dari negara yang menangani secara tepat, ditambah dengan terbukanya peluang oleh kaum wanita sendiri yang ingin bebas berekspresi, jangan sepenuhnya salahkan laki-laki, karena wanita yang menggugah syahwat laki-laki terlebih dahulu, tentu mudah sekali untuk laki-laki yang lemah iman nya, tidak mungkin ini dihentikan dengan salah satu pihak laki-laki saja dengan menahan syahwatnya sekuat mungkin sedangkan setiap hari mereka disuguhkan dengan pemandangan indah tubuh-tubuh kaum perempuan yang sengaja memamerkan auratnya, mereka bangga karena ingin dipandang indah, sungguh ironis tak ingin dilecehkan namun memberi peluang untuk direndahkan. Naudzubillah.

            Ketika penggagas kesetaraan gender makin menggila dengan idenya, inilah saat nya para kaum perempuan menyadari, bahwa mereka sedag dieksploitasi secara pelan-pelan namun membinasakan, para perempuan yang berakidah Islam tentu harus memahami bagaimana islam memuliakannya, menjaganya dengan hijab. Ketika seorang muslimah faham dengan agamanya tentu ini akan menjadi jaminan awal ia akan dimuliakan oleh islam. Tinggalkanlah pemikiran barat yang menghasilkan peradaban sampah. Peradaban yang tak memiliki kemuliaan sama sekali. Peradaban yang tak mampu memanusiakan manusia.

            Sungguh, engkau wanita muslimah engkau adalah permata bagi ummat di dalam agamamu ketika engkau menggenggam erat aqidah mu, membuang jauh-jauh segala bentuk pemikiran yang berasal dari selain Islam, islam memuliakan mu dengan hijab. Islam memuliakan mu dengan aturannya yang shohih dan diridhoi. Bukan aturan feminisme sampah yang pantas untuk dibuang keluar bumi.

            Islam memiliki solusi tersendiri untuk mengatasi pelecehan seksual dan tindakan keji lainnya yang menghinakan, untuk wanita ia kenakan hijab serta menundukan pandangan. Demikian pula untuk laki-laki, Allah perintahkan untuk masing-masing menjaga kehormatan dan kesucia diri nya. Sehingga tak bisa saling menyalahkan satu sama lain karena setiap laki-laki dan perempuan memiliki fitrah dan hakikatnya tersendiri. Dan Allah maha tahu apa yang Ia ciptakan, dan Ia anugerahkan aturan yang mulia dan benar..

            Sungguh apa yang telah ditetapkan oleh Allah adalah sebenar-benarnya ketapan dan bukan suatu yang menjerumuskan.

wallahua'lam ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar