Minggu, 04 Januari 2015

Just Think

Secara tidak sengaja saat membuka folder-folder di laptop aku menemukan banyak tulisan, tulisan yang tak pernah aku publish, karena ia menjadi bagian dari rahasia hati (wa elah), tidak perlu diungkap apa tulisannya, karena yang membaca mungkin tak perlu tahu, bukan tak perlu malah tak mau tahu :D

Saat kehidupan terus mengalir, bukan mengalir apa adanya ya, tapi ada apanya.. (apasih) pastilah kita pernah mengalami fase dimana kita bertingkah labil, emosional, yahh tepat sekali mungkin itu dirasa ketika remaja.. tapi sekarang aku bukan remaja lagi, aku sudah beranjak dewasa tapi entahlah aku tetap merasa bahwa aku masih anak kemarin sore!

Manjaku, kelabilanku, kekanakanku, masih serasa melekat sampai saat ini, bahkan aku tak tahu bagaimana cara menjadi dewasa.. hahaha entahlah aku tak mau memikirkan itu, eittss tapi harus aku fikirkan! Yaa baikalah akan kupikirkan sejauhmana sampai saat ini aku mendewasakan diri.. dan aku memberi pengaruh dan teladan seperti apa untuk adik-adik ku... (adik kelas maksudnya, kan aku anak bungsu weekkk)...

Okey kembali kecerita, emang lagi cerita apasih kita? Hah kita? Ohh iyaa gue aja kalii eluu kagak.. :P

Proses pendewasaan diri memang kadang tak harus dilihat dari berapa banyak bilangan usia, tapi bagaimana individu itu mampu berfikir, bersikap, dan berperilaku, secara bijaksana dalam setiap moment, tidak hanya sekedar saat menghadapi masalah, melainkan dalam pergaulan dan kehidupan sosial dengan yang lain.. (Cieee sok berteori)

Harus aku akui, bahwa aku bukan anak remaja lagi, yang setiap tulisan harus bernada galau.. masalah yang mengelilingiku hanya bersekat pada asmara saja (hueekkks ampun dah) tapii sekarang aku mengahadapi hal yang lebih dari itu, lebih dari sekedar rumit, lebih dari sekedar benang kusut, lebih besar dari badan gajah yang ada diragunan dan taman safari, lebih tinggi dari leher jerapah dan lebih panjang dari meteran...

Aku menjadi bagian dari orang dewasa yang memiliki banyak kompleksitas keruwetan masalah yang sulit terorganisir dan menghantam banyak benalu yang ada didepan mata (ini aku ngomong apa sih kayaknya kena vickynisasi syndrome nii jangan-jangan -____-) yaah intinya begitu, saat aku harus bisa mngatur diriku sendiri, saat aku harus banyak belajar, membaca, merenungi setiap persoalan ku dengan bijaksana, saat aku harus mampu menjadi pribadi yang bisa menyelesaikan masalah ...

Namun masalah ku saat ini bukan sekedar bergelut pada masalah pribadi, keluarga, aku harus mampu berfikir bahwa masalahku begitu meluas ini tentang masyarakat, ini tentang ummat, ini tentang kemajuan arah suatu peradaban.. (naah kan masalahnya gede banget)..

Berhentilah untuk menjadi manusia paling apatis sedunia, tidak peduli bahkan rasa empati sudah terkikis habis oleh sifat individualisme yang mengakar, berhentilah menjadi manusia paling angkuh dan berotak kapitalis yang semua keuntungan hanya bermuara kepada diri sendiri dan pihak pribadi, berhentilah menjadi manusia pemangsa yang rakus dan krisis akan kemanusiaan sehingga sesama manusia tidak saling memanusiakan manusia, apakah saat ini mata kita tertutup oleh keegoisan diri? Egosentrisme yang berujung pada ketidakpedulian sosial?

Maka problematika dan kerusakan yang ada dalam tatanan masyarakat saat ini menjadi pekerjaan kita semua, pembenahan terhadap kerusakan yang ada dalam kerangka sosial kita saat ini adalah masalah kita bersama, rusaknya sistem tatanan kehidupan, degradasi moral, kehilangan adab, rusaknya ilmu, hingga salahnya pengaturan sistem dalam ketatanegaraan adalah pekerjaan kita bersama..

Andai engkau yang mengaku dewasa, andai engkau yang mengaku manusia pemikir, andai engkau manusia yang ingin melakukan perbaikan.. ini PR kita saat ini...
Dan aku? Aku siapa aku? Aku kah bagian dari itu? Iya seharusnya..!



Minggu, 04 desember 2014 .. sudut kamarku ketika hujan menjadikan aku ingin menulis, menulis suatu hal yang mungkin orang tak pernah akan membacanya, tapi buatku ini cara aku mendewasakan diri.. dengan perenungan dan intropeksi.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar