Secara tidak sengaja saat
membuka folder-folder di laptop aku menemukan banyak tulisan, tulisan yang tak
pernah aku publish, karena ia menjadi bagian dari rahasia hati (wa elah), tidak
perlu diungkap apa tulisannya, karena yang membaca mungkin tak perlu tahu,
bukan tak perlu malah tak mau tahu :D
Saat kehidupan terus mengalir,
bukan mengalir apa adanya ya, tapi ada apanya.. (apasih) pastilah kita pernah
mengalami fase dimana kita bertingkah labil, emosional, yahh tepat sekali
mungkin itu dirasa ketika remaja.. tapi sekarang aku bukan remaja lagi, aku
sudah beranjak dewasa tapi entahlah aku tetap merasa bahwa aku masih anak
kemarin sore!
Manjaku, kelabilanku,
kekanakanku, masih serasa melekat sampai saat ini, bahkan aku tak tahu
bagaimana cara menjadi dewasa.. hahaha entahlah aku tak mau memikirkan itu,
eittss tapi harus aku fikirkan! Yaa baikalah akan kupikirkan sejauhmana sampai
saat ini aku mendewasakan diri.. dan aku memberi pengaruh dan teladan seperti
apa untuk adik-adik ku... (adik kelas maksudnya, kan aku anak bungsu weekkk)...
Okey kembali kecerita, emang
lagi cerita apasih kita? Hah kita? Ohh iyaa gue aja kalii eluu kagak.. :P
Proses pendewasaan diri memang
kadang tak harus dilihat dari berapa banyak bilangan usia, tapi bagaimana
individu itu mampu berfikir, bersikap, dan berperilaku, secara bijaksana dalam
setiap moment, tidak hanya sekedar saat menghadapi masalah, melainkan dalam
pergaulan dan kehidupan sosial dengan yang lain.. (Cieee sok berteori)
Harus aku akui, bahwa aku bukan
anak remaja lagi, yang setiap tulisan harus bernada galau.. masalah yang
mengelilingiku hanya bersekat pada asmara saja (hueekkks ampun dah) tapii
sekarang aku mengahadapi hal yang lebih dari itu, lebih dari sekedar rumit,
lebih dari sekedar benang kusut, lebih besar dari badan gajah yang ada
diragunan dan taman safari, lebih tinggi dari leher jerapah dan lebih panjang
dari meteran...
Aku menjadi bagian dari orang
dewasa yang memiliki banyak kompleksitas keruwetan masalah yang sulit
terorganisir dan menghantam banyak benalu yang ada didepan mata (ini aku
ngomong apa sih kayaknya kena vickynisasi syndrome nii jangan-jangan -____-)
yaah intinya begitu, saat aku harus bisa mngatur diriku sendiri, saat aku harus
banyak belajar, membaca, merenungi setiap persoalan ku dengan bijaksana, saat
aku harus mampu menjadi pribadi yang bisa menyelesaikan masalah ...
Namun masalah ku saat ini bukan
sekedar bergelut pada masalah pribadi, keluarga, aku harus mampu berfikir bahwa
masalahku begitu meluas ini tentang masyarakat, ini tentang ummat, ini tentang
kemajuan arah suatu peradaban.. (naah kan masalahnya gede banget)..
Berhentilah untuk menjadi
manusia paling apatis sedunia, tidak peduli bahkan rasa empati sudah terkikis
habis oleh sifat individualisme yang mengakar, berhentilah menjadi manusia
paling angkuh dan berotak kapitalis yang semua keuntungan hanya bermuara kepada
diri sendiri dan pihak pribadi, berhentilah menjadi manusia pemangsa yang rakus
dan krisis akan kemanusiaan sehingga sesama manusia tidak saling memanusiakan
manusia, apakah saat ini mata kita tertutup oleh keegoisan diri? Egosentrisme yang
berujung pada ketidakpedulian sosial?
Maka problematika dan kerusakan
yang ada dalam tatanan masyarakat saat ini menjadi pekerjaan kita semua,
pembenahan terhadap kerusakan yang ada dalam kerangka sosial kita saat ini
adalah masalah kita bersama, rusaknya sistem tatanan kehidupan, degradasi
moral, kehilangan adab, rusaknya ilmu, hingga salahnya pengaturan sistem dalam
ketatanegaraan adalah pekerjaan kita bersama..
Andai engkau yang mengaku dewasa, andai engkau yang mengaku
manusia pemikir, andai engkau manusia yang ingin melakukan perbaikan.. ini PR
kita saat ini...
Dan aku? Aku siapa aku? Aku kah bagian dari itu? Iya seharusnya..!
Minggu, 04 desember 2014 .. sudut kamarku ketika hujan
menjadikan aku ingin menulis, menulis suatu hal yang mungkin orang tak pernah
akan membacanya, tapi buatku ini cara aku mendewasakan diri.. dengan perenungan
dan intropeksi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar