Orang mukmin adalah
cermin bagi mukmin yang lain nya ..
Kau bagaikan cermin, engkau dapat melihat keindahan orang lain dan letak kekuranganya, bukan seperti lalat yang hanya hinggal di kotoran dan luka ...
Kau bagaikan cermin, bukan sebuah microskop .. kau tidak akan mampu atau dapat melihat aib yang lain lebih besar dari yang nampak darinya ..
Kau bagaikan cermin bukan sisir .. cermin hanya berbicara apa yang nampak dari aib dan cela .. sedangkan sisir akan berbicara dibalik dan ditengah kumpulan rambut ,,,
Seorang sahabat yang memberi tahu aibmu,, adalah cermin dihadapan mu ,, tidak seperti sisir yang beribu ribu bahasa dibelakang dikupas satu per satu ,,,
Cermin ... tidak akan memperhatikan kedudukan mu,, dan kepribadian individu ,, cermin tak dapat terancam dan terbujuk,,
Cermin bisa memiliki pengaruh ketika ia tak berdebu ,,, begitu bersih dan berkilau ,, seseorang pun bisa memiliki kritik membangun ,, ketika ia tak tercela ,,
Cermin yang di pecah,, maka bagian2 nya pun menampakan aib mu ,, jika mukmin disakiti .. ia pun tak akan lari dari masalah yang dihadapinya ...
Cermin yang mengkilap,, akan memberitahu aibmu,, orang yang mukmin pastilah secara tulus dan jujur memberi tahu cela dan kekurangan saudara seagamanya ,, tidak dikarenakan benci dan dendam ...
Cermin pun tak akan merekam aib mu,, begitu engkau berpaling dari hadapannya ,, aib mu seakan sirna seketika dari hadapannya ,, seorang mukmin pun,, memberi tahu aib saudaranya,, namun ketika terpisah ,, maka ia tak akan menyimpan aibnya dalam hatinya bahkan membeberkannya ...
(oleh : mohsen Qaraaty)