tag:blogger.com,1999:blog-63352446269261516662024-02-19T11:27:25.687+07:00Secarik Goresan, Seorang MuslimahMuslimah yang cerdas akan senantiasa menyelaraskan antara lahir dan batin ... Perhatiannya pada penampilan yang baik bersumber dari pemahaman yang baik pula terhadap agamanya .......Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.comBlogger55125tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-87041640385370472432017-03-31T16:56:00.002+07:002017-03-31T16:56:26.406+07:00Menepi dari keramaian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "AngsanaUPC","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">Ada masa
jiwa harus berhenti dari ramai dan gemuruhnya manusia-manusia yang sedang
mencari popularitas, branding, keeksisan, didunia nyata ataupun maya. Ada masa
kita benar-benar harus melipir sejenak. Untuk berpikir, Mencari ide, mencari
gagasan baru, ataupun hanya sesaat untuk berkontemplasi atas perenungan kondisi
psikologis yang sedang dialami. Hingar bingar kehidupan intelektual dan riuhnya
pencarian popularitas bisa saja kita anggap negatif dan seolah itu membuat
pikiran menjadi muak. Tapi tidak ada salahnya, jika lantas kamu diam menyendiri
dalam sudut-sudat pojokan perenungan mencari jawaban, atas tiap-tiap yang kamu
anggap sebagai satu kekeliruan dan memerlukan jawaban pembenaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "AngsanaUPC","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "AngsanaUPC","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">Bertanya
lagi pada diri sendiri, mencari kedalaman makna atas realitas keberadaanmu,
merekonstruksi bangunan nalar yang sebelumnya telah kamu nodai dengan rusaknya
ilmu. Tidak menyalahkan sepenuhnya atas dirimu, karena iapun bagian dari satu
sistem yang terintegrasi oleh jajahan pemikiran yang tidak benar diluar paradigma
dan ideologimu sebagai seorang muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "AngsanaUPC","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "AngsanaUPC","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">Ada banyak
hal bentuk kekhawatiran dalam dirimu, bahkan yang menjadi minimal standar
adalah tentang dirimu sendiri, bagaimana kamu berkomunikasi dengan dirimu
sendiri, bertanya tentang karakter yang menjadi ke-khasan dirimu, kemudian
engkau sibuk berusaha untuk menjelma menjadi sosok yang berbeda, berusaha
menjadi sosok orang lain, tapi bukan tentang itu. Ini tentang perbaikan diri
menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Tidak perlu mencari popularitas
dan ketenaran yang tidak perlu kau dapatkan. Ada begitu banyak yang kau harus
sadari tentang penerimaan. Dan dalam proses menerima memerlukan waktu yang tak
sebentar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "AngsanaUPC","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "AngsanaUPC","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">Tentang
kondisi dirimu sendiri, tentang cederanya pikiranmu memahami realitas yang
terasa begitu sulit, Kegalauan mu adalah salah satu siklus yang tiap manusia
pada fitrahnya mengalami, tak perlu ada kekhawatiran tentang ini, ada banyak
sekali pertanyaan yang menjulur panjang yang kau tak menemui jalannya, kecuali
kau akan temui disudut gelaran sajadah dalam sujud panjangmu. Disanalah kau
akan menemukan banyak jawaban atau kacaunya kamu, jangan berhenti dan terus
lakukanlah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-88210753126369361552017-03-24T10:50:00.002+07:002017-03-24T10:52:15.599+07:00Lagi-Lagi Soal Bahagia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hidup
tentang menerima? Iya betul sekali salah satunya. Kita akan melalui banyak hal
disini, berpasrah juga salah keduanya,
Iya betul sekali, namun tak sedikit yang tergelincir dalam riunya dunia
bahwa ia merasa memiliki segalanya, ada juga yang merasa gamang bahwa ia
sejatinya tak memiliki apapun, atau adapula yang berada ditengah-tengah,
seimbang dalam melakoni, seimbang dalam merasai. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahwa
kisah hidup kita istimewa, iya betul. Tiap kita menjalani scenario
masing-masing, menjadi peran utama, kadang menjadi peran pembantu dalam kisah
hidup orang lain. Akan tetapi yang lebih berharga dari semuanya, seberapa
pintar kita menerjemahkan semua kumpulan hikmah hidup yang sudah kita lalui.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kadang
berat, kadang ringan, kadang biasa saja. Begitu rasanya, sesekali diatas
sesekali dibawah, kadang bergelombang kadang tenang, alur cerita masing-masing
hidup berbeda bukan. Dan tiap kisah selalu istimewa dari manapersepsi dan
dengan kacamata apa melihatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahagia,
bagaimana bentuknya? Lucu ketika harus mencari-cari jawaban atas ini untuk yang
sulit sekali menerima, bahagia untuk sebagian orang menjadi tujuan dalam proses
hidupnya, bahagia juga menjadi satu konsep yang sulit diterjemahkan untuk orang
yang tidak terbiasa merdeka dari derita, bagaimana untuk sampai puncak sejahteranya
jiwa Atau psychological well being?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">psychological
well-being adalah suatu kondisi seseorang yang bukan hanya bebas dari tekanan
atau masalah-masalah mental saja, tetapi lebih dari itu yaitu kondisi seseorang
yang mempunyai kemampuan menerima diri sendiri maupun kehidupannya di masa lalu
(self-acceptance), <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Satu
fase awal yang harus dilalui adalah penerimaan diri, dimana tidak semua orang
bisa melalui ini dengan tempo yang singkat dan sesaat, bahkan kadang memerlukan
waktu seumur hidup, karena dalam proses hidupnya menghadapi masalah yang
berulang dan belum selesai dengan dirinya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aspek ini didefinisikan sebagai karakteristik utama dari kesehatan mental dan
juga merupakan karakteristik utama dari seseorang yang mencapai aktualisasi
diri yang berfungsi secara optimal dan dewasa. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jiwa yang sejahtera juga harus
mampu melakukan pengembangan atau pertumbuhan diri (personal growth), secara
psikologis seseorang harus berkembang, mengembangkan potensi-potensinya, untuk
tumbuh dan maju. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemanfaatkan secara optimal seluruh bakat dan kapasitas yang
dimiliki oleh seseorang merupakan hal yang penting dalam psychological
well-being. Ia yang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru berarti akan terus berkembang bukan hanya mencari
suatu titik yang diam di mana semua masalah terselesaikan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dan jalan masih
sangat panjang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lanjutkanlah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-76198526722259240412017-03-20T16:41:00.001+07:002017-03-20T16:41:47.873+07:00Cobalah Nyaman dengan "Konformitasmu"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Manusia,
lagi-lagi nenelisiknya dari kacamata behavioristik memunculkan hal baru yang
menarik untuk semakin dicari tahu atau semakin jeli mengamatinya, bahwa manusia
ini memang sangat unik dan memiliki segala kompleksitasnya sebagai seorang
individu, maupun jenis mahluk social yang tidak akan terputus hubungannya dalam
lingkungan bermasyarakat. Tidak semua seseorang bisa melakukan konformitas
dengan baik terhadap lingkungan yang baru, tidak sedikit pula yang memang sudah
cekatan dan sangat cair dan mengalir ketika di terjunkan dalam satu kelompok tertentu,
hal ini didasarkan pada karakter individu, kebiasaan atapun sifat dasar
seseorang tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beberapa
alasan seseorang melakukan konformitas adalah Keinginan untuk disukai Sebagai
akibat internalisasi dan proses belajar, sebagai contoh dimasa kecil kita
banyak melakukan konformitas untuk mendapatkan persetujuan dari banyak orang,
mengapa persetujuan diperlukan? Karena agar mendapat pujian, Oleh karena pada
dasarnya banyak orang senang akan pujian maka banyak orang berusaha untuk
konform dengan keadaan, dan ini menjadi satu hal yang lumrah, karena memang
manusia memiliki naluri ini gharizah Baqa’ dimana ia memang membutuhkan
pengakuan, penghargaan dan segala suatu yang positif tentang dirinya. Disisi lain,
seorang manusia juga memiliki rasa takut akan penolakan. Konformitas penting
dilakukan agar individu mendapatkan penerimaan dari kelompok atau lingkungan
tertentu. Jika individu memiliki pandangan dan perilaku yang berbeda maka
dirinya akan dianggap bukan termasuk dari anggota kelompok dan lingkungan
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun ada juga seseorang
yang memiliki alasan tersendiri untuk mengabaikan lingkungan, tidak perlu
melakukan konformitas karena berada pada zona nyamannya sendiri, merasa bahwa
diri mampu, kuat dan banyak melakukan deffence pada dirinya sendiri atau Deindividuasi.
Deindividuasi terjadi ketika kita ingin dibedakan dari orang lain, ia merasa special
dengan diri nya sendiri, ia akan menolak konform karena tidak ingin dianggap
sama dengan yang lain, dengan kesendiriannya ia sudah cukup merasa istimewa. Sebab
lain juga bisa karena ingin menjadi orang yang bebas, ia menolak untuk konform
karena dirinya memang tidak ingin untuk konform. Menurutnya, tidak ada hal yang
bisa memaksa dirinya untuk mengikuti norma ataupun gaya sosial yang ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan banyak karakternya,
seseorang memang bisa bersikap sesuka hatinya, boleh saja merasa tidak
membutuhkan orang lain, akan tetapi harus disadari bahwa manusia juga bagian
dari satu kelompok, satu entitas yang terikat dengan yang lain, ingin atau
menolak merasa telah merdeka, kadang ada sisi dimana tidak perlu menegarkan
diri bahwa memang ia memerlukan konformitas, meskipun sekedar ia berbasa-basi. maka cobalah membuka diri dengan lebih baik lagi, buatlah nyaman dengan cara "konformitas" mu :) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "wingdings"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "book antiqua" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">#celotehan diri mengamati
sekitar ^^<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-21782408959887477062017-03-19T09:02:00.000+07:002017-03-19T09:02:17.810+07:00Islamisasi Ilmu Psikologi: Antara Memilah dan Memilih<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Oleh
Rizka Fitri Nugraheni<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">SEPERTI
diketahui, ilmu pengetahuan kontemporer saat ini didominasi oleh Barat. Kata
“Barat” yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah pemikiran, bukan bangsa.
Ciri-ciri pemikiran Barat salah satunya adalah mengabaikan aspek metafisik
(ghaib), seperti wahyu, Tuhan, atau malaikat. Dominasi pemikiran tersebut dapat
terlihat dari banyaknya buku-buku dari Barat yang digunakan sebagai acuan dalam
perkuliahan. Bagaimanapun juga pemikiran Barat memiliki sisi positif yang
bermanfaat bagi ummat manusia. Contoh yang dapat ditemukan di bidang psikologi
adalah metode pengukuran dalam psikometri, konsep empati, konsep pola asuh
dalam mendidik anak, konsep kognisi seperti memori, berbagai teori motivasi,
dan masih banyak lainnya. Semua itu bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk bagi Muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Majunya
psikologi kontemporer yang kebanyakan membahas tingkah laku memang memberi
sumbangan bagi Muslim, namun ada satu hal yang tidak tercakup di dalamnya,
yaitu konsep jiwa. Psikologi Barat cenderung hanya membahas tingkah laku baik
yang terlihat maupun yang tidak terlihat secara langsung (seperti aktivitas
mental). Tidak bermaksud menafikkan
aspek tingkah laku karena itu penting dalam kehidupan manusia (Amber Haque),
yang disayangkan adalah tidak adanya aspek jiwa dalam pembahasan Psikologi
Kontemporer, sementara dalam Islam jiwa mempengaruhi tingkah laku manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kita
semua sebagai Muslim patut bersyukur karena Islam memiliki konsep jiwa pada
manusia, jiwa yang tentu dapat mempengaruhi tingkah laku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Imam
Al-Ghazali dalam buku “Keajaiban Hati” menyatakan bahwa jiwa manusia memiliki
empat komponen, yaitu ruh, qalb, nafs, dan ‘aql. Semua itu disebutkan dalam
Al-Qur’an dan masing-masing memiliki fungsi tersendiri namun saling
berhubungan. Salah satu contoh adalah qalb yang dapat berfungsi sebagai “raja”
bagi “kerajaan” jiwa manusia, mampu menangkap pengetahuan tentang Allah,
hal-hal spiritual, termasuk baik-buruknya sesuatu. ‘Aql dapat berfungsi sebagai
“penasihat” dan menundukkan hawa nafsu. Keduanya berperan dalam konsep ‘iradah
(kehendak), yang prosesnya sebagai berikut: seseorang dengan akalnya dapat
menangkap dan melihat akibat dari suatu masalah lalu mengetahui jalan
terbaiknya. Muncul kemauan, lalu bertindak ke arah kebaikan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konsep
‘iradah tersebut jika diperhatikan mirip dengan konsep motivasi yang juga masih
dibahas dalam psikologi kontemporer. Terdapat kebaikan sebagai tujuan, tindakan
sebagai aktivitas, kemauan sebagai dorongan dan semua itu merupakan proses.
Seperti yang disampaikan oleh Schunk et al. (2010), yang menyatakan bahwa
motivasi adalah proses di mana aktivitas yang mengarah pada tujuan, memiliki
dorongan dan bertahan lama. Dari contoh hubungan konsep-konsep tersebut, dapat
diketahui bahwa Psikologi dalam Islam sudah ada dari dulu dan psikologi
kontemporer dapat disandingkan dengan Islam. Tentu juga bermanfaat bagi Muslim,
ketika ilmuwan Muslim dapat memilah, memilih, dan menggunakan ilmu kontemporer
secara bijak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Benar-benar
indah jika ilmuwan Muslim dapat memilah dan memilih dengan bijak, namun apa
yang terjadi sekarang? Ilmuwan Muslim menjiplak pemikiran dan produk psikologi
Barat, dengan menggunakan paradigma Barat dalam memandang berbagai fenomena.
Tidak heran jika banyak yang berpendapat bahwa agama, keyakinan, atau hal-hal
ghaib yang berlaku dalam Islam tidak berlaku dalam aktivitas keilmuan
psikologi. Tidak heran juga ketika banyak ilmuwan psikologi yang tidak
menggunakan Islam sebagai worldview dalam meneliti, konseling, ketika belajar,
dan menyikapi berbagai teori. Tidak melibatkan Allah dalam motivasi,
berorientasi pada kemauan klien ketika konseling, menerima begitu saja
kesimpulan penelitian yang bertentangan dengan Islam. Ada sebagian dari ilmuwan
Muslim yang tersesat, menjadi agnostik atau ateis. Itu yang menjadi masalah
bagi kita sebagai Muslim. Hal itu menunjukkan sebagian ilmu pengetahuan yang
beredar sekarang ini menjauhkan manusia dari Allah, padahal dalam pandangan
Islam ilmu justru membuat manusia mendekatkan diri pada Allah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fenomena
itu cukup memprihatinkan dan perlu menjadi perhatian bagi Muslim, sehingga
perlu ada upaya Islamisasi ilmu. Gagasan Islamisasi ilmu kontemporer salah
satunya dicetuskan oleh Prof. Al-Attas. Menurut Prof S.M.N. Al-Attas,
Islamisasi merupakan usaha menjadikan pemikiran Muslim terbebas dari hal-hal
yang bertentangan dengan Islam, sehingga banyak di antara Muslim yang memiliki
Islamic worldview. Segala hal pun dipandang dari sudut pandang Islam oleh
Muslim, bukan sudut pandang yang justru bertentangan dengan Islam. Pemikiran
Muslim yang sudah memiliki Islamic worldview akan menghasilkan ilmu yang dapat
mendekatkan diri pada Allah, bukan yang bertentangan dengan Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perlunya
Islamisasi ilmu juga berlaku di bidang psikologi karena tidak semua Psikologi
Kontemporer dapat diterima dan diaplikasikan pada Muslim. Prof. Malik Badri
(sebagai pelopor Islamisasi ilmu) dalam artikelnya menekankan perlunya adaptasi terhadap
Psikologi Barat, karena tanpa adaptasi Psikologi Barat dapat merugikan atau
tidak berguna bagi Muslim. Perlu diingat juga bahwa Psikologi Barat tidak
membahas unsur jiwa, yang dalam Islam justru sangat diperhatikan. Kekurangan
pada Psikologi Barat tetap disikapi dengan bijak. Adaptasi dilakukan hanya pada
psikologi yang bertentangan Islam, sedangkan hasil pemikiran yang tidak
bertentangan, sekalipun itu dari Barat dapat dimanfaatkan oleh Muslim. Prof.
Malik Badri menggunakan terapi dengan cara Islami dan berhasil membantu banyak
kliennya sembuh. Beliau dalam buku “Dilema Psikolog Muslim”, menceritakan
pengalaman membantu menyembuhkan klien dengan menggunakan Cognitive Behavioral
Therapy yang dipadukan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Dari contoh
tersebut dapat diketahui bahwa ilmuwan Muslim dapat menggunakan tes
inteligensi, teknik pembuatan alat ukur psikologis, metode penelitian
eksperimental, konseling dengan empati, dan hal-hal lain yang tidak
bertentangan dengan Islam. Semua itu
dapat digunakan tentu dengan sikap yang bijak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ilmuwan
psikologi yang memiliki pemikiran Islami meyakini Allah sebagai Rabb, Islam
sebagai ad-Din, dan manusia juga sebagai makhluk spiritual yang memiliki jiwa.
Dia dalam tiap aktivitas keilmuan psikologi akan ingat bahwa yang diperhatikan
bukan sebatas tingkah laku yang terlihat atau terukur. Ada unsur lain di luar
itu turut mempengaruhi tingkah laku, yaitu jiwa. Pemikiran seperti itu akan
berdampak baik bagi Islamisasi Psikologi. Psikolog Muslim akan menjaga kondisi
jiwanya agar selalu bersih dari penyakit hati, sehingga dapat membantu para
klien sembuh dari gangguan dengan terapi yang melibatkan aspek jiwa dan
mangadopsi metode dari Barat yang tidak bertentangan dengan Islam. Peneliti
Muslim akan kritis dalam menyikapi kesimpulan penelitian yang dibaca. Ketika
bertentangan dengan Islam, akan dilakukan adaptasi, salah satunya dengan cara
menggunakan Islamic worldview dalam menginterpretasikan hasil penelitian. Akan
ada usaha memilah mana yang baik dan buruk untuk Muslim, kemudian memilih yang
baik, demi keselamatan ummat Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keselamatan
ummat Islam dari hal-hal yang merugikan menjadi fokus dalam Islamisasi ilmu.
Tidak bermasuk ekslusif, karena Islam merupakan rahmatalil ‘alamin, namun tidak
memaksakan orang-orang selain penganut Islam untuk mengikuti ajarannya. Itu
juga berlaku pada psikologi yang perlu diadaptasi, agar pada akhirnya ilmu
psikologi yang beredar pantas untuk Muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adaptasi
sebagian ilmu psikologi, sebagai salah satu cara Islamisasi ilmu, dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara. Cara dapat berbeda, asal esensinya sama.
Penggunaan label “Psikologi Islam” atau “Psikologi Islami” semestinya tidak
perlu dijadikan masalah, apalagi diperdebatkan. Islam saja memiliki
madzab-madzab yang penganutnya tersebar di seluruh dunia, namun semuanya tetap
Islam. Sekarang bukan saatnya mempermasalahkan perbedaan cara, namun
mempermasalahkan ilmu psikologi yang harus diadaptasi. Masih ada tugas yang
lebih penting dan harus dikerjakan oleh ilmuwan Muslim di bidang psikologi:
mencerdaskan pelajar Muslim yang belum paham mengenai permasalahan ilmu, agar
banyak yg dapat memilah dan memilih, sehingga tercipta produk-produk psikologi yang dapat dimanfaatkan oleh ummat
Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Itu
memang tugas yang berat untuk Islamisasi Psikologi. Dibutuhkan waktu yang panjang dan usaha yang keras.
Islamisasi ilmu Psikologi tidak akan lengkap tanpa kesucian hati dan keyakinan
terhadap Islam itu sendiri. Semoga kita termasuk orang-orang yang terlibat
dalam Islamisasi ilmu Psikologi baik secara langsung maupun tidak langsung,
sampai akhirnya Psikologi yang kita terima merupakan ilmu yang dapat mendekatkan
diri pada Allah. Dengan begitu, ummat Islam dapat memperoleh keselamatan dunia
dan akhirat. Wallahu’alam.*<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penulis
Penggiat Komunitas Penggenggam Hujan di Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Daftar
Pustaka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Al-Attas,
Syed Muhammad Naquib. (1991). Islam dan Sekularisme. Bandung: Institut
Pemikiran Islam dan Pembangunan Insan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Badri,
Malik. Dilema Psikolog Muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Badri,
Malik. The Islamization of Psychology Its “why”, its “what”, its “how” and its
“who”. Artikel dapat diunduh di http://i-epistemology.net/psychology/60-the-islamization-of-psychology-i….<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Imam
Al-Ghozali. Keajaiban Hati. Penerbit Khatulistiwa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Schunk,
D. H., Pintrich, P. R., Meece, J. L. (2010). Motivation in Education: Theory,
Research, and Applications. New Jersey: Pearson Prentice Hall.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-89552279418382816362016-10-13T20:25:00.002+07:002016-10-13T20:26:47.341+07:00Perempuan Yang Tak Boleh Dilupakan Sejarah : Ratu Kalinyamat (Ratna Kencana) Srikandi Dari Pulau Jawa.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Sejarah memiliki arti yang begitu
berharga dalam kehidupan, sejarah bisa menjadi guru tidak hanya itu sejarah
juga merupakan cermin dan perwujudan keberhasilan suatu peradaban, seperti hal
nya ketika kita menelisik kembali sejarah kejayaan Islam, pun saat kita melihat
sejarah atas kemunduran ummat Islam pada masa sekarang ini. Allah swt dalam
Al-qur’an telah memberikan banyak sekali penjelasan tentang sejarah dan
peristiwa-peristiwa penting yang disampaikan melalui Rasullah saw, tidak hanya
sekedar memberikan informasi kisah teladan dan peringatan, namun juga
memberikan kontribusi informasi disertai fakta yang tidak diragukan lagi
kebenarannya, agar ummat Islam mengambil ibrah dan hikmah pada tiap episode
kehidupan manusia yang mulia terdahulu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sejarah dalam Islam tidak hanya
memainkan fungsinya sebagai pengajaran, melainkan ada sisi lain seperti nasehat
(mau’idzah), peringatan (nakala), petunjuk (hudan), rincian (tafshil),
menetapkan (tsabit), juga peneguhan (tsadiq). Olehnya begitu sangat pentingnya
bagi kita ummat Islam untuk kembali mempelajari sejarah, memahami tiap detail
rincian nya, agar ummat tak lagi dibutakan bahwa kita pernah menyongsong
kegemilangan dan kejayaan yang sepatutnya memang menjadi hak-hak ummat Islam
sebagai “khairu ummah”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konstantinopel, merupakan kota yang
ditaklukan oleh panglima dan pasukan terbaik pada 1453, Muhammad al-fatih
menjadi peran utama dan “artis” populer di masa itu, seorang panglima dan
pemimpin yang membuktikan akan ucapan Baginda Rasulullah saw manusia pujaan
seluruh alam, “suatu saat konstantinopel akan takluk ditangan pemimpin (Islam)
ditangan nya, dialah sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik pasukan” maka
peristiwa takluknya konstantinopel pada 29 mei 1453 menjadi sejarah yang amat
berharga bagi kaum muslimin, bahkan hingga saat ini dan yang akan datang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kalinyamat, nama lain seorang Retna
kencana dari Jepara. Retna kencana adalah sang Ratu penguasa lautan dalam masa
kepemimpinannya, salah satu perempuan yang dimiliki oleh Islam sebagai pejuang
dien Allah. Menegakan Islam dengan mengerahkan seluruh jiwa dan hidupnya,
perjuangan yang luar biasa telah ia tempuh sebagai bakti taat pada Allah juga
Rasul nya, salah satu Ratu yang dimiliki oleh wilayah Nusantara ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jepara merupakan bagian dari kerajaan
Demak saat itu, bahkan jepara berhasil menjadi daerah yang amat disegani ketika
berada dalam naungan kepemimpinan Retna kencana. Seorang Ratu yang berkuasa
selama 30 tahun masa pemerintahannya, berhasil menyandang gelar “Rainha de
Jepara, Senhora paderosa erica” penulis portugis Diego de Couto menjuluki
demikian yang berarti “Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa” ia
berhasil membawa Jepara kepada tingkat kejayaan nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ratu Kalinyamat merupakan putri dari
Pangeran Trenggana, yang merupakan cucu Raden Patah. Sang ratu tumbuh pada masa
konflik antara ayah nya dengan saudara nya yaitu pangeran sekar, dimana antara
ayah Retna kencana yaitu Pangeran trenggana berebut kekuasaan dengan Pangeran
sekar, sengketa ini bermula ketika diantara kedua saudara ini memperjuangkan
siapa yang paling berhak memenangkan singgasana kerajaan dan siapa yang berhak
bertahta. Pangeran Trenggana merupakan putra Raden patah dari istri pertama
(Putri Sunan Ampel), sedangkan pangeran sekar adalah putra raden patah dari
istri ke-tiga (Putri bupati Jipang-Blora).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada puncak perselisihan perebutan
kekuasaan ini berujung tragis dengan terbunuhnya Pangeran sekar, oleh Pangeran
Prawata (putra pangeran Trenggana), karena pangeran Sekar dianggap sebagai
penghalang utama dalam pewarisan tahta pangeran Trenggana. Konflik internal
dalam keluarga besar ini semakin merumit dan berkepanjangann. Putra Raden Sekar
yaitu Arya Penangsang bertekad untuk menuntut balas atas kematian ayahnya dan
dengan orang suruhannya berhasil membunuh Pangeran Prawoto beserta keluarganya.
Setelah kematian Raden Prawoto, suami dari ratna kencana yaitu Raden Hdiri naik
tahta. Namun masa kepemimpinan Raden Hadiri tidak sampai satu tahun menjabat
sebgai sunan Demak, karena ia juga dibunuh oleh Arya Penangsang. Sepeninggal suaminya,
Ratna Kencana naik tahta ia menyusun strategi untuk melawan Arya Penangsang,
akhirnya konflik tak terelakan dan Arya Penangsang gugur dalam pertempuran
kemudian Ratna Kencana Resmi menjadi Ratu jepara dan mendapat gelar Ratu
Kalinyama. Penobatannya ditandai dengan sengkalan tahun (candra sengkala) Trus
Karya Tataning Bumi, yang diperhitungkan tepat pada 10 April 1549.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat,
Jepara begitu banyak perkembangan pesat dan menjadi kota pelabuhan terbesar
dipantai utara jawa dan memiliki armada laut yang besar dan kuat pada abad ke
-16. Meskipun pada hakikatnya Jepara merupakan bagian dari kesultanan Demak,
secara de-facto Jepara memiliki kekuasaan dan kewibawaan yang lebih tinggi. Pada
saat itu kesultanan Demak dipimpin oleh Pangeran Pangiri putra bungsu Pangeran
Trenggana. Akan tetapi Jepara memberikan pengaruh yang lebih besar ketimbang
Demak saat itu,disebabkan Jepara sangat kuat dalam perekonomian dan militernya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pelabuhan Jepara menjadi tempat
transaksi perdagangan berskala internasional, Ratu Kalinyamat memungut cukai
pada tiap kapal yang bertransaksi dipelabuhan Jepara, dari hasil itu
perekonomian Jepara menjadi semakin berkembang dan menjadi kota yang makmur,
kaya raya. Sehingga mampu membangun armada laut yang sangat kuat untuk
melindungi kerajaannya yang bercorak maritim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jepara merupakan kerajaan maritim yang
bercorak Islam, sehingga begitu disegani oleh kerajaan Islam lainnya, Jepara
sudah sangat tersohor dipelosok Nusantara sehingga banyak kerajaan-kerajaan
yang meminta bantuak kepada kerajaan Jepara untuk melindungi negrinya. Ratu
kalinyamat sangat berpengaruh di pulau jawa, sehingga bisa menjalin kerjasama
diplomatik dengan kerajaan maritim lainnya seperti kerajaan Johor, Aceh,
Banten, Cirebon, dan Demak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ratu kalinyamat berhasil membawa nama
Jepara dalam kancah dunia internasional dengan mengirimkan dua kali ekpedisi ke
selat malaka saat perang melawan Portugis, meski dalam dua kali ekspedisi itu
telah gagal dalam menjalankan misinya, namun hal itu telah membuktikan bahwa
Ratu Kalinyamat adalah perempuan pertama yang berkuasa dan orang-orang portugis
mengakui kebesarannya dan perjuangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sungguh Ratu Kalinyamat adalah
perempuan tangguh nan berani, dan keberaniannya jarang ditemui pada perempuan
jawa ningrat lainnya. Keberanian dan perjuangannya telah diakui baik oleh kawan
maupun lawannya. Perempuan pejuang yang namanya akan selalu abadi dalam sejarah
peradaban Islam Nusantara, perempuan yang memiliki kehormatan dan mulia dimata
seluruh rakyatnya. Semoga tak berhenti hanya disini, semoga Nusantara tetap
dapat melahirkan Ratna Kencana lainnya, dari bumi pertiwi yang tidak hanya
membela bangsa dan negara namun yang lebih dari itu adalah pembelaan Aqidah nya
dalam pembuktiaan keimanaan dan kemuliaan Dien nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ratu Kalinyamat, wafat pada tahun 1579
dan dimakamkan di samping makam suaminya, yang terletak di desa mantingan,
kecamatan Tahunan, 5 km kearah selatan dari pusat kota Jepara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sumber bacaan : Permpuan Pejuang-Widi astuti –konstanta
publishing house-2013<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-74282884495201100912016-03-09T19:34:00.002+07:002016-03-09T19:38:53.070+07:00Ibu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku
tidak tahu, kalimat syukur seperti apalagi yang harus aku panjatkan untuk
hadiah terbesarku dalam kehidupanku saat ini, dirimu ibuku.. kau segalanya
bahkan kau menjadi nafas dalam tiap gerakku, penyemangat hidup karena surga ku
ada ditelapak mu, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ya
Allah, begitu baiknya Engkau menganugerahi aku ibu seperti ini, betapa mulianya
Engkau memberikan sosok malaikat berwujud manusia yang anggun dan cantik nya
ia..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bu,
bolehkah aku bertanya, hatimu terbuat dari apa? Mengapa begitu kuat dan
tegarnya, kadang takdir sering tak berphak padamu, takdir jahat sekali tak
pernah mengerti kondisi hatimu yang sedang luka dan terbelah, takdir tetap saja
datang padamu, membawa banyak kesedihan dan bencana yang gemuruhnya merontokan
jantung mu, perasaan mu yang tergilas, air matamu yang habis terkuras...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bu,
hatimu terbuat dari apa? Hingga kau menjadi sekuat ini? Kadang aku cemburu
padamu, tiap ujian yang datang, kau melalui nya dengan sendirian, mereka yang
dekat dengan mu justru orang-orang yang paling sering melukaimu,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bu
hatimu terbuat dari apa? Aku bahkan ketar –ketir saat harus memposisikan diri
menjadi sepertimu, aku menjadi manusia paling cengeng saat ku tahu ada yang
menusuk hatimu, saat ada yang menggoreskan dan membuat air matamu mengalir
karena kesedihan, aku adalah orang pertama yang selalalu menahan amarah dan
menyembunyikan sesakan air mata dibawah bantal, karena aku tak ingin tunjukan
air mataku dihadapan mu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bu,
betapa tersakitinya aku saat mereka menanamkan jeruji berkarat yang membuat
hatimu iritasi, lukanya tak sembuh dalam hitungan hari bahkan menahun, hatimu
menjadi infeksi dan berdarah-darah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bu,
aku ingin sampaikan bahwa hatiku juga terluka parah, aku seperti patah hati,
aku juga tersakiti saat engkau terdzalimi..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span><span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lagi-lagi
aku harus bertanya berulang kali, bu hatimu terbuat dari apa? Mengapa begitu
mudahnya engkau menerima segalanya, mudah memberi maaf pada mereka sang
tersangka, mudahnya engkau bersabar, meski hatimu telah hancur tertatar...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bu,
aku terdiam seribu bahasa, aku tidak bisa utarakan rasa hatiku, begitu kagumnya
aku padamu, aku selalu berusaha menyeka luka ku, menyembuyikan lelehan air mata
darimu, sebisa ku aku selalu nampak sumringah dihadapan mu, ternyata kau pun
lebih pandai dariku, menyoal sembunyikan rasa sakit hati, kau selalu didepan
untuk menyelisihi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bu,
sekali lagi .. aku bertanya padamu, hatimu terbuat dari apa? Aku ingin
meneladani, tapi aku sendiri masih tergpoh bahkan tak mampu berdiri sendiri,
aku selalu berdoa untukmu, moga Allah menghadiahi mu surga terbaik Nya, surga
terindah Nya, surga yang paling cantik tiada duanya..<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tiap
hari aku mendoa tanpa sepengetahuan mu, bahwa tiap hari aku juga menangis
mengadu, mengiba penuh kasihan, segala rasa ingin ku pada Nya aku kembalikan..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ibuku
yang paling aku cintai melebihi jiwa dan ragaku, mungkin bosan juga kau
mendengar gombalanku, bahkan tiap hari aku katakan aku mencintaimu, aku
berharap aku menjadi penguatmu, meski aku bukan obat yang akan menjadi
penyembuh semua lara dan luka mu..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bu,
aku mencintaimu selalu.. selalu.. dan selalu begitu...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">*selamat hari ibu tiap hari, tiap detik, tiap waktu :)</span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-57668599355258436972016-03-02T14:11:00.006+07:002016-03-02T14:11:54.214+07:00Ukhuwah Yang Terdistorsi Ego<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku tidak mengerti dengan mereka, atau mereka
yang tidak mengerti aku? Aku belajar memahami namun seolah ada benteng dan
tembok besar dihadapanku ketika aku ingin menilik lebih jauh sebabnya, aku
tidak tahu mengapa aku bingung.. semoga ini hanya kesalahpahaman sementara agar
dihatiku tak ada dengki maki lebih dalam lagi..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ukhuwah adalah ikatan, ia tak sekedar
pengerat tali persaudaraan atas dasar iman.. ia tak hanya simbolis yang dirinya
mengaku Islam didalam satu lingkup tempat berteduh seperti dibawah pohon besar
yang lebat daunnya, namun banyak pula buahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku ingin berkaca lagi, ukhuwah macam apa
ini, ketika interaksi menjadi terasa pahit melilit lidah seakan terasa serak
dikerongkongan, iyakah hanya sebatas saapan gombal yang tiada nilai dan ruh ikatan
akidah didalamnya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku harus bermuhasabah lagi, ini tentang rasa
saling mengasihi kepada saudara seiman, ketika mengingatkan dengan cara yang
baik, bukan malah membuat hatinya makin tercabik-cabik. Pun ini tentang
bagaimana bersikap dan berakhlak kepada saudara, tentunya nama mereka harus ada
ditiap lipatan doa-doa kita, bukan sebaliknya mengumpat dan maki cela keluar
dari mulut busuk kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran”,
begitulah ayat Allah yang indah lagi menentramkan jiwa, kalimat – Nya seharusnya
menjadi penggugah cinta dalam jiwa, kesadaran penuh atas diri kepada yang lain,
bukan sekedar kata yang main-main. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kita telah lama bersengketa, tidak sekedar
urusan dunia, tetapi juga tentang surga dan neraka, saling menuding dan tindih
merasa benar masing-masing, sampai-sampai saudara seiman menjadi pihak
terasing, kita menjadi berlepas dan berkelompok, yang satu dengan yang lainnya
saling memojok, bertikai lantas hancur seperti debu, lupa pada musuh sebenarnya
yang harus kita serbu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ya Rabbi, nelangsanya kami.. bahkan Al-qur’an
kami lalaikan, tak menjadikannya sebagai pedoman mengikatkan persaudaraan,
ukhuwah kami retak terbelah, lebih tinggi ego atas nama harakah...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ohh ya Rabbi, betapa kasihan kami ini, sibuk
mencari aib saudara sendiri, aib dalam diri lupa kami koreksi, sibuk memerintah
agar yang lain begini dan begitu, lupa pada diri yang juga ikut tertipu. Mereka
yang tak suka dengan kami tertawa bahagia karena kami saling cacah, sedangkan
mereka bersorak dengan wajah penuh sumringah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kekuatan menjadi hilang perlahan, ikatan
tumbang satu demi sa</span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">tu tak terelakan, ilmu makin sempit, rasa ukhuwah makin
kecil terapit, cita-cita yang semula menjadi tujuan bersama, akhirnya
bertebaran menjadi banyak cara dan jalan dalam mencapainya, nyatanya pun tak
sampai-sampai kemana sebenarnya arahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ini bukan tentang “aku” saja, ini tentang “kau”
juga, bahkan “dia” yang seharusnya menjadi “kita”, bisakah kita bergandengan
lagi? Dalam tiap suasana membersamai? Bisakah kita saling mendukung? Dalam tiapa
cuaca panas atau mendung. Bisakah kita tetap dalam satu ikatan? Meski jalan dan
cara kita saling berhadapan, tapi itu tak jadikan kita saling bertentangan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bisakah? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bisakah? </span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-86737618958473634922016-03-02T13:43:00.005+07:002016-03-02T13:43:56.971+07:00Ilmu dan Peradaban<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ilmu itu merupakan tempat
persemaian tiap kemuliaan, olehnya taburkanlah kemuliaan itu dan engkau harus
amat berhati-hati jikapun tempat persemaian itu tak melahirkan suatu kebanggaan
...”<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Dan ketahuilah, bahwa ilmu tak
akan didapat dari seseorang yang cita-cita hidupnya hanya tertuju pada makanan
dan pakaian...”<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Imam Syafi’i<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Imam
sya’fii menceritakan, bahwa beliau sudah menghafal al-qur’an saat berusia 7 tahun,
dan menghafal kitab al-muttawatha karya imam malik pada umur 10 tahun,
keinginan imam syafii dalam ilmu agama sangatlah masyhur dan mendapat pengakuan
yang luas, pada saat usia beliau 18 tahun beliau sudah diminta oleh para ulama
agar bisa memberikan sumbangsih fatwa. Yang berarti sebagai pengakuan atas statusnya
sebagai seorang mujtahid, bahkan imam Ahmad bin hambal menyatakan bahwa Imam
ay-syafii adalah orang yang sangat memahami al-qur’an dan sunnah Rasulullah,
beliau tidak pernah merasa jenuh untuk mencari dan mengumpulkan hadist. Hingga Imam
ahmad berujar “ tiada seorang pun yang memegang pena dan tinta kecuali dia
berfigur kepada imam as-syafii”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seperti
hal nya sang Imam Syafii lah seharusnya kita bercermin, mencuatkah ghirah pada
ilmu dan kecintaannya yang mendalam menusuk puncak cita-cita, tiada memisahkan
antara ilmu dan amalan, tiada juga mereduksi ilmu hanya pada selembar gelar
yang hanya bermuara pada urusan hasrat dan nasfu semu dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Islam
adalah agama yang sangat menjunjung tinggi tradisi ilmu dan begitu menghargai
ilmu, suatu saat Sayyidina Ali didatangi beberapa orang yang menanyakan manakah
yang lebih utama ketimbang Ilmu dan harta?, Sahabat Rasul itu pun menjawab, “lebih
mulia ilmu, ilmu akan menjagamu, sedangkan harta, kamu yang harus menjaganya,
ilmu ketika kamu berikan maka ia akan bertambah, sedangkan harta, akan
berkurang, ilmu adalah warisan para nabi, harta warisan Firaun dan Qarun, ilmu
menjadikan dirimu bersatu, dan harta bisa menjadikan dirimu terpecah belah dan
seterusnya..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kecintaan
kita kepada Ilmu seharusnya menjadi selaras dengan apa yang kita imani, jiwa
yang terus merasa muda dan haus untuk mencari tentang hakikat ilmu, ilmu yang
bersandar dari kebenaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tiada
satupun peradaban didunia ini yang tidak berdiri atas ilmu, ilmu menjadi
pondasi dan pijakan pertama untuk sebuah peradaban yang kokoh, tanpa kecuali
peradaban Islam, Rasulullah saw, adalah role model yang memberikan andil
terbesar dan tradisi peradaban Islam, sang Rasul yang menjadi pujaan seluruh
ummat Islam telah membuat dan berhasil mempengaruhi para sahabat nya menjadi
manusia-manusia yang “gila” akan ilmu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tradisi
ilmu yang didorong oleh nilai-nilai alqur’an telah berhasil mendaur ulang
bahkan merombak pemikiran-pemikiran para sahabat yang jahil, memberikan
pencerahan dan jalan terang bagi para sahabat, sehingga pengetahuan dan akhlak
yang mulia termanifestasi dalam tiap lisan dan gerakan. Mereka yang semula
adalah generasi-generasi arab jahiliyah yang sama sekali tak diperhitungkan
dalam pergolakan dunia, berhasil menjadi para pemimpin kelas dunia yang amat
disegani di sejagat dunia pada masa itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut
Prof. Syed Al-attas, Dalam membangun peradaban Islam, mau tidak mau harus
dilakukan melalui proses pendidikan yang disebutnya sebagai “ta’dib” tujuan
utamanya adalah membentuk manusia yang beradab, manusia yang memiliki adab,
adab adalah disiplin rohani, akil, dan jasmani yang memungkinkan seseorang dan
masyarakat mengenal dan meletakan segala sesuatu pada tempatnya, secara benar dan
wajar. Sehingga menimbulkan keharmonisan dan keadilan dalam diri, masyarakat
juga lingkungannya. Kemudian selanjutnya hasil dari adab ialah mengenal Allah
swt dan “meletakkan-Nya” ditempat-Nya dan wajar dalam melakukan ibadah dan amal
shaleh pada tahap Ihsan. Sehingga inilah yang mampu menepis tujuan
materialistis dari ilmu yang meletakan ilmu pada posisi yang sebenarnya. Karena
tujuan ilmu yang tertinggi adalah mengenal Allah swt.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karena
puncak dari orang-orang yang berilmu secara benar adalah menemukan bahwa “tiada
Tuhan selain Allah” ketika ia tulus dan penuh keiklasan akan ilmunya tentu
tiada rasa dengki dan memutus semua rasa kecongkakan dan kesombongan dalam
hatinya, yang berakhir pada penerimaan kebenaran hanya dari Allah secara
mutlak, dan melakoni ibadah secara benar sebagai ungkapan rasa syukur kepada
Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Maka
ketika kita berazam menjadi insan yang mencapai taraf ihsan, maka memulai nya
adalah dengan memiliki ilmu, konsep ilmu yang diaplikatifkan dalam adab yang
benar, akan menggiring masyarakat pada peradaban yang maju pula.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-11058267535880579492016-02-05T12:38:00.001+07:002016-02-05T12:49:14.722+07:00Refleksi Niat dan Iman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Memang,
memperbaiki niat itu harus setiap hari. bertanya tiap kali pada hati saat ingin
melakukan amalan, iyakah untuk mendapat pahala yang Allah janjikan? atau ia
dilakukan hanya untuk sebatas mencari sanjungan. melepas dahaga ria, yang
gemuruhnya ada di jiwa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Jika
yang kita cari adalah berkah, dalam tiap ibadah, lantas mengapa masih merasa
pongah?, Jika yang dicari adalah surga, lantas mengapa kita makin tergelincir ke arah
neraka? Lagi-lagi untuk tiap kerja, kita akan bertanya. luruskah niatnya? Atau hanya
ingin berharap banyak dilihat mata..?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Iman,
mengharuskan pelakunya bergerak dengan pembuktian, tak sekedar lisan dan
ucapan-ucapan, pun Taqwa ia nya akan terindra, dari gerak yang refleksi nya
sampai ke laku dari dalam dada,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Siapa
yang bisa melihat iman dihati? Tak ada, kecuali hanya Allah yang berhak
menjustfikasi, siapa yang bisa melihat besarnya niatmu? Selain dirimu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Iya
benar sekali, sandungan ria dan pujian nyatanya melenakan, membawa jiwa yang rakus dunia,
tergelincir pada yang tercela, ya Rabb sakit sekali jiwa kami, istigfar
berkali-kali pun tak cukup mengobati.. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Kita,
pandai sekali beretorika, dengan banyak dibungkus bahasa intelektual, seolah
menjadi barang mahal, tapi sebenarnya hanya pembual. Menasihati dalam perkara
taqwa, namun sendirinya juga penuh luka cela.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Iman,
yang sejatinya ia adalah tanda. Kita berada digolongan mana, ucapan dan lisan,
yang ia pun menjadi penafsir, sesuai nyata atau sebatas syair. Juga laku dan
gerak, menjadi cermin, digolongan mana kita berpijak dan berpihak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Semuanya
mewajibkan untuk satu sinergi, hingga tak ada timpang sana dan sini. Semua harus
selurus, agar dengki dan ujub tak cukup hebat untuk menggerus. Semua harus
beriringan, agar jalan menuju ridha terasa ringan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Saling
mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran, begitu kata Allah dalam Al-qur’an. Semoga
Allah selalu menyirami hati, melalui ayat Nya, yang bijaksana dan luar biasa. mudah-mudahan
tiap kita saling bisa menginsafi, supaya tak saling menyakiti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Dan
tentang niat dan keimanan, moga kian hari makin menawan, makin berani pada
nafsu untuk kita lawan dan redupkan... <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Jum’at
berkah, moga banyak ampunan yang melimpah ruah...<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVeZeOzTQ_BmF2HURPXMGtXrRI_DCi_pBU-NKZ-Hm_0b2_fud9_-bQGINoJSFGEOQMHm_x9P7SNJFw9ufV59cUs5wyQr1TyCZ3UBwWZpfZYhI4D-VEsRGj1mN7h-YzduLGoO8cphMzF_M/s1600/969955_291228081013920_982912500_n.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVeZeOzTQ_BmF2HURPXMGtXrRI_DCi_pBU-NKZ-Hm_0b2_fud9_-bQGINoJSFGEOQMHm_x9P7SNJFw9ufV59cUs5wyQr1TyCZ3UBwWZpfZYhI4D-VEsRGj1mN7h-YzduLGoO8cphMzF_M/s320/969955_291228081013920_982912500_n.png" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "footlight mt light" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">05 pebruari 2016, sudut kamarku..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-9050202903874399652016-01-30T20:47:00.002+07:002016-01-30T20:47:20.293+07:00Fitrah Seksualitas (3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Islam
memiliki konsep untuk mengembalikan manusia pada fitrahnya, harus ada
pengembalian fitrah secara reguler, dilakukan setiap hari, dan berulang-ulang. Sebagai
contoh Ada pasangan yang 10 tahun menikah diantara pasangan ini ada yang merasa
sudah bosan dan tidak ada ketertarikan seksual apapun, inipun merupakan
penyimpangan, banyak wanita muslimah yang terdidik, menganggap busana seksi di
hadapan suami itu bukan suatu yang urgent. Dalam banyak kasus seringkali,
busana akhwat (perempuan) didalam dan diluar rumah hanya melepas kerudung,
tidak memperhatikan seksualitas suaminya. Atau sebaliknya sang suami yang juga
tidak memperhatikan seksualitas si perempuan, sehingga terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Inilah yang sebenarnya menjadi virus-virus kecil
setiap tahun, lantas ini menjadi sebab mengapa kita harus terus memperbaiki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Allah
banyak berbicara sesuatu yang pro fitrah, Allah memerintahkan manusia untuk
bisa mengontrol fitrah nya, seperti puasa pada dasarnya adalah melakukan hal
yang dijadikan sebagai kontrol seperti dibulan puasa, dengan tetap bersantap
sahur, melakukan hubungan suami-istri, namun Allah tetap memberi kontrol dengan
memberi keringanan ketika sakit, dalam perjalanan, dll. Karena Ukuran dari
ketaqwaan manusia adalah menuruti perintah Allah. Bukan mengenyampingkan
larangan dan kelonggaran atas nikmat yang Allah sudah berikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kemudian
menjadikan taqwa sebagai solusi (QS 3 :
133-135), manusia menyukai hal yang mudah, dan tidak menyukai yang sulit, olehnya
dengan bertaqwa maka kita akan kembali kepada fitrah. Selain itu kitapun harus
terbiasa mempuasakan fitrah, memahmi fitrah kita, seperti shallat menjadi
taqlif, yaitu beban. akan tetapi karena dilakukan dengan cinta karena Allah
maka akan mejadi hal yang biasa, Saat kita mempuasakan fitrah maka kita tahu
fitrah itu menjadi penting.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Manusia hanya ada laki-laki dan
perempuan :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Allah
menciptakan manusia hanya laki-laki dan perempuan saja, jadi tak ada golongan
pertengahan, ketikapun banyak saat ini penelitian terutama sains menilai hanya
berbasis pada fakta, bukan pada hakikat. Teori barat yang hanya berpegang pada
fakta yang pada akhirnya menjerumuskan, maka hendaknya kita berprinsip pada
yang absolut seperti yang Allah jelaskan, bahwa Allah hanya menciptakan
laki-laki dan perempuan..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bersifat absolut : membelah (qs 4;1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Manajemen maskulinitas dan feminitas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bersifat genetis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bersifat hormonal : seperti
lingkungan, dan pengaruh hidup<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berfungsi preserevasi kemanusiaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fungsi generatif dan rekreatif
secara bersamaan : <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">para
gay dan homo, mereka menentang fungsi ini, orang-orang yang hanya
bersenang-sennag terhadap seksual tanpa memperhatikan fungsi reproduksi
manusia, maka akan rusak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Relasi psikofisik : <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">fisik
mempengaruhi psikis dan psikis mempengaruhi fisik, saling keergantungan dan
berelasi antara keduanya, sebagai contoh hikmahnya adalah ketika perempuan
begitu kuat menggendong anaknya berlama-lama, karena pengaruh fisik dan
psikologis, dan laki-laki terasa berat mengendong anaknya karena pengaruh fisik
dan psikologis, keduanya relasi ini antara psikofisik laki-laki dan perempuan
berbeda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penyimpangan Seksual</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">LGBT<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Problem identitas : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketika
kita ingin menghindari anak dari problem identitas, maka sebaiknya beri anak identitas
yang jelas, seperti pemberian nama, dan sebagainya. Pemberian nama pun
berpengaruh terhadap identitas seksual seperti nama “dwi” bisa untuk laki-laki
dan perempuan. Beri nama yang jelas seperti laki-laki : muhammad, dan perempuan
: aisyah (jelas)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Problem identifikasi seksual : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">seperti
laki-laki jangan dipakaikan kerudung sejak kecil, perempuan main boneka, Ayah
sebagai identifikasi laki-laki, dan ibu sebagai identifikasi anak perempuan.
Jangan sampai ayah dan ibu tidak menjadi sumber role model, ketika dirumah
tangga, yang galak itu ibu, bukan bapak. Ini menjadi fenomena laki-laki menjadi
perempuan, dan sebaliknya. Jangan sampai terjadi anak tak mampu
mengidentifikasi. Perkenalkan ayah : maskulin, ibu : feminim. Jadi sumber
keteteladanan dan role model sejak awal sudah jelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">trauma seksual dan seksisme masa
balita, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">seperti
yang terjadi pada pasangan suami istri, perempuan menjadi anti laki-laki karena
pernah ada trauma ayah nya, atau sebaliknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengaruh pergaulan dan lingkungan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Problem pembentukan perilaku :
bagaimana kita melakukan pendikan sedari awal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Makanan untuk anak-anak kita :
makanan yang banyak berprotein perlu dilebihkan sedikit untuk laki-laki,
sedangkan nabati dilebihkan untuk anak perempuan, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembenaran ilmiah <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PREVENSI
PENYIMPANGAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bermula dari keyakinan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">identitas berdasar jenis kelamin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sapa sesuai jenis kelamin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keteladanan gender dirumah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kejelasan peran gender dirumah :
urusan ayah bukan bekerja saja, ibu tidak hanya mengasuh saja. Kedua nya
bersinergi, jika salah satu orang tua absen terhadap perannya ini yang
menyebabkan penyimpangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keterlibatan ayah bunda dalam
pendidikan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hindari trauma seksual<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PENANGANAN
PENYIMPANGAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jangan berikan reward sosial<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bangun empati<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Identifikasi sedini mungkin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Posisikan dengan jelas dan tegas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lakukan kognitif disonan : pengacauan
kognitif, ketika laki-laki merasa menjadi perempuan maka kacaukan, jangan
melakukan pembenaran/ penguatan kognitif. Seperti banci adalah jiwa perempuan
yang terjebak dalam tubuh laki-laki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gali penyebabnya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ubah sikap<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Integrative treatment :
perilaku-makanan-lingkungan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
* <span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">catatan
notulensi saya, ketika Dr Adriano Rusfi menjelaskan tentang Fitrah seksualitas
pada acara seminar di PPSDMS Nurul Fikri, Lenteng Agung Jakarta selatan, beberapa
pekan lalu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-90669966009162757802016-01-30T20:45:00.003+07:002016-01-30T20:45:51.221+07:00Fitrah seksualitas (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Maka hadapkanlah
wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
(Ar-Rum : 30)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penyimpangan fitrah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Footlight MT Light"; mso-fareast-font-family: "Footlight MT Light";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fitrah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fitrah
merupakan suatu yang tercipta, atau sudah given, sehingga tidak ada istilah
“anak itu fitrahnya sudah rusak” yang ada adalah fitrah itu menyimpang. Dan
maka atas dasar itu kita memiliki peluang untuk selalu berusaha mengembalikan
manusia kedalam fitrahnya, karena fitrah tidak mungkin hilang dan tetap bisa
dikembalikan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fitrah itu abadi : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Artinya
fitrah tidak bisa menyimpang, olehnya bisa diluruskan, dan marilah kita
memiliki semangat untuk meluruskan kembali fitrah itu, bukan sebaliknya
melawan. Seperti halnya kebatilan yang merupakan penyimpangan olehnya harus
diluruskan bukan dilawan, marilah kita memposisikan kebatilan itu berada di
“samping” bukan di “depan” yang artinya bukan dihajar habis-habisan, melainkan
untuk diluruskan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kebanyakan
dari kita telah menjustifikasi bahwa setiap ada yang batil selalu dikatakan
salah dan rusak, akhirnya kita terjebak pada perlawanan, yang seharusnya sikap
kita tak boleh seperti itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bukan rusak tapi menyimpang : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penyimpangan
atas fitrah disebabkan karena berlebih-lebihan, seperti manusia yang sangat
mencintai uang, iya cinta kepada uang merupakan fitrah namun tergila-gila pada
uang itu adalah penyimpangan. Demikian juga dengan tahta, cinta kepada tahta
merupakan suatu fitrah namun ketika sudah menyimpang dan berlebihan maka semua
jalan menjadi dihalalkan. Pun seseorang menyukai lawan jenis, adalah sebuah
fitrah namun ketika sudah berlebihan itupun menjadi hal yang sudah menyimpang.
Dan contoh lain ketika ada seorang yang amat mencintai ibunya, akhirnya ia
menjadi banci karena berlebihan dan mencintai feminitas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berlebihan terhadap fitrah : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fitrah
harus diakui adanya, namun ketika sudah berlebihan terhadap fitrah disanalah
akan terjadi penyimpangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kekurangan atas fitrah : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pun
penyimangan terhadap fitrah karena kekurangan, seperti kekurangan dunia,
kekurangan harta, ketika dihambatnya suatu fitrah maka akan menimbulkan
kecenderungan terjadinya penyimpangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menjdzalimi fitrah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">hal
ini bisa menjadi penyebab, karena tidak memberi haknya kepada sang fitrah,
seperti tubuh yang memiliki hak untuk beristirahat, makan, minum, kebutuhan
biologis, dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hilangnya kontrol fitrah : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketika
kontrol fitrah dibiaran lepas begitu saja, maka tak heran jika kita akan
berhadapan dengan hilangnya kontrol akan seksualitas, sekarang ini generasi
yang dewasa secara fisik belum tentu ia akan dewasa secara mental, seseorang
yang sudah baligh belum tentu aqil, seorang menjadi baligh semakin cepat,
sementara aqil makin melambat. Inilah sebab kontrol akan fitrah ini tidak
terjadi. Yang lebih dikhawatirkan adalah dimasa sekarang penyimpangan anak
perempuan semakin lebih banyak, seperti yang Rasul katakan bahwa syahwat
perempuan lebih tinggi daripada laki-laki, namun ia bisa tertutupi oleh Iman
dan rasa malu pada perempuan, nyatanya kontrol seksualitas sekarang semakin
turun sehingga terjadi hiperseks, ketika sudah berbicara seks dan zina, maka
menyoal Iman menjadi hal yang begitu rapuh dan cepat runtuh, karena memang...
manusia normalnya seperti itu..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seperti
halnya yang marak terjadi dikota Ba*dung misalnya, banyak mereka diantara
pelaku zina dalam aktivitas seksualnya ingin dilihat dan ditonton orang,
sehingga mirislah karena semakin marak seks exhibisionis, dimana kenikmatan
seksual membutuhkan dosis yang semakin meninggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konflik ID- EGO - SUPER EGO<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Id
didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk mendapat kepuasan segera
dari semua keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi
langsung, hasilnya adalah kecemasan atau ketegangan. sedangkan Ego bekerja
berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan
cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Kemudian Superego adalah aspek
kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang
kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat, seperti menilai benar dan
salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">To
be continue....<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-91220346120620375272016-01-30T20:44:00.007+07:002016-01-30T20:44:59.945+07:00Fitrah seksualitas (1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ditubuh
umat islam sekarang sudah ada GII (Gay Islam Indonesia), mereka ingin mendapat
legitimasi dari negara, dengan mengatasnamakan ormas agar mendapat simpati dari
masyarakat umum.. dan nyatanya tidak
sedikit psikolog saat ini banyak yang lesbi dan gay, LGBT menjadi normal dan
sudah dianggap normal (lihat DSM III), *DSM merupakan singkatan dari Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorders, yang berfungsi sebagai klasifikasi
standar gangguan mental dalam bidang ilmu psikologi klinis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mengapa
bisa hilang dari DSM III? Mereka yang berkelainan melakukan penyusupan begitu
mendalam sehingga bisa menembus DSM III, dan merombaknya. Banyak diantara kita
berbicara tentang Gay, namun tidak dipungkiri bahwa ternyata kaum Lesbi lebih
banyak, mengapa mereka tidak mencuat kepermukaan? karena mereka bersembunyi..
artinya mereka yang Lesbi tersembunyi karena mendoubel menjadi biseksual,
diantaranya dengan suami ataupun dengan perempuan yang lain. Dan mereka para
Lesbian ini memiliki kecemburuan yang sangat over, kecemburuan para Lesbi
sungguh luar biasa. Seperti kita mengambil contoh kasus M*rn* kemarin, yang
mengalami keracunan kopi, nyatanya dia adalah seorang lesbi dan dibunuh oleh
teman sesama lesbinya karena faktor kecemburuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Allah
telah menciptakan setiap makhluk berpasang-pasangan (yaitu laki-laki dan
perempuan), artinya tidak ada alternatif lain dan melakukan penyimpangan,
jikapun argumen gay dan lesbi terjadi
karena secara genetik maka itu tetap disebut penyimpangan, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mengapa
Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan (laki-laki dan perempuan?) agar terjadinya keseimbangan, bahkan laki2
yang tidak punya maskulinitas maka itu sebenarnya akan berbahaya, laki-laki harus tetap memiliki sisi maskulinitas, dan
feminitas bagi kaum perempuan, inilah hikmah mengapa bagi laki-laki dan
perempuan harus berlainan agar terjadi keseimbangan kehidupan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketika
Anak laki-laki cenderung dekat dengan ayahnya dan sebaliknya, itu tersebab agar
anak laki-laki mendapat sel maskulinitas dari ayah nya, juga anak perempuan yang
dekat dengan ibunya agar mendapat sisi feminitas dari ibunya..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Banyak
argumen yang menjelaskan Lesbi dan Gay terjadi karena genetik, Jelas itu tidak
ada, hal tersebut bisa disanggah dan dibantah, mengapa ketika mereka
berkeluarga tidak memiliki keturunan? Oleh sebab nya alasan karena genetik
adalah alasan yang mengada-ada, karena faktor gen pasti pada akhirnya akan
musnah karena tidak akan berketurunan...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada
awal pertama kali Allah SWT menciptakan manusia, manusia diciptakan sendiri,
bukan berpasangan lantas Kemudian Allah memberi pasangan (keberadaan pasangan
inilah yang menjadi wajib dan mutlak adanya, sehingga pada akhirnya Allah
memberi keturunan laki-laki dan perempuan yang banyak dalam rangka agar terjadi
saling kontras, seperti layaknya siang
dan malam, pada akhirnya terjadilah keseimbangan itu agar saling menutupi,
laki-laki dan perempuan demikian dengan suami dan juga istri).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Olehnya
laki-laki dan perempuan itu kontras, Laki-laki membutuhkan perempuan dan
sebaliknya agar terjadi ketergantungan, yaitu interdependent. kadangpun
laki-laki sampai tidak bisa memahami perempuan, saking terlalu absurdnya. meski
harus jujur kadang perempuan pun masih tidak bisa memahami diri sendiri, itulah
mengapa wanita selalu ingin dimengerti.. akan tetapi untuk sebagian laki-laki
menyatan bahwa, perempuan itu bukan untuk dimengerti tetapi untuk dicintai (^_^)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap manusia berpasangan :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Qs 36 : 36<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk keseimbangan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk perkembangbiakan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Law of closeness and contrast<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saling ketergantungan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembagian kerja <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">laki-laki
bekerja seperti ini, dan perempuan bekerja seperti itu dan karenanya pembagian
kerja itu harus ada, tidak semua dilakukan oleh laki-laki dan tidak semua
dilakukan oleh perempuan. Saat ini banyak terjadi keluarga yang broken akibat
pembagian peran yang tidak jelas, antara ayah dan ibu, juga suami dan istri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesadaran dan keterbatasan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketika
pasangan suami dan istri atau laki-laki dan perempuan saling menyadari bahwa
mereka memiliki keterbatasan akan lebih mudah dalam harmonisasi sama halnya
dengan alam semesta ini, ada langit dan bumi, ada api, air, dan udara. ketika
diharmonikan maka akan menjadi satu sinergi yang luar biasa. Api untuk memasak
air, dan seterusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Conflict and harmony<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan
adanya kontras dan keharmonisasian inilah yang menjadi sebab keseimbangan
kehidupan. Masing-masing berjalan di posisinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">To
be continue.. <o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-81140515527638503332016-01-17T11:43:00.002+07:002016-01-17T11:45:59.086+07:00Konstruksi Rumah Tangga<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-weight: bold;">“Sesungguhnya
telah ada pada diri Rasulullah, suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut nama Allah.(QS. 33 : 21)</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="apple-converted-space"><span style="background: white; font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";">Kita semua tahu, bahwa Rasulullah
adalah role model terbaik seorang manusia yang Allah ciptakan di muka bumi ini,
sebagai tauladan dan cahaya untuk menuntun mata yang gelap dan dipenuhi belukar
dalam menjalani kehidupan sebagai fase kehidupan akhirat selanjutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";"><o:p></o:p></span><span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";">Akan tetapi kebanyakan kita, telah
salah kaprah dalam mengambil role model ini, kita lebih suka dengan yang
terkesan modern, kita lebih segan kepada manusia-manusia yang menciptakan teori
baru dengan dasar ilmiah yang terkesan dikuatkan namun sebenarnya rapuh. Kita
terlalu latah ingin dianggap maju hingga kita (kaum muslimin) lupa bahwa kita
tetap bisa menjadikan Rasulullah sebagai “pijaran” yang tetap relevan dan tak
habis dimakan oleh zaman segala apa yang Ia bawa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";">Termasuk dalam kehilangan identitas
pendidikan karakter anak, dalam hal ini parenting yang dilakukan oleh orang tua
pada anak nya, pendidikan karakter yang tak jelas pijakannya, akan menghasilkan
pemahaman yang absurd pula pada anak. Bahkan anak bisa tak memiliki identitas
yang jelas tentang dirinya sendiri. Para orang tua yang “gagal” dalam
pendidikan anak akan melahirkan satu keluarga yang broken home turun temurun,
masing-masing anak merasa kehilangan role model dalam tiap kehidupannya,
pijakan nya menjadi rapuh dalam kehidupan, bahkan akan terus mengalami
ketegangan psikologis yang berkelanjutan, kehilangan arah dan urakan. Jika ini
sudah terjadi membangkitkan bangunan keluarga yang sakinah pada akhirnya akan
sangat memberatkan dan butuh waktu menahun, karena yang harus disembuhkan dan
di rekosntruksi ulang bukan hanya pemikiran dan pemahaman, melainkan sisi
psikologis yang harus kembali sehat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";">Tidak dipungkiri para orang tua kita
telah banyak melupakan atau bahkan tidak tahu, bagaimana proses pendidikan
karakter Islam itu menjadi hal yang sangat urgent, kita kalah dengan gerusan
arus globalisasi atas nama modernisme, bahkan orangtua kita memiliki banyak
alasan mengapa pendidikan dalam keluarga menjadi rapuh diantaranya adalah
karena, tiadanya pemahaman yang benar tentang pendidikan keluarga,
ketidaksiapan menjadi orang tua, olehnya hal-hal yang menjadi tanggung jawab
orang tua menjadi terabaikan dan tereduksi hanya karena kesadaran yang tidak
dirasakan oleh orang tua kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";">Dasar pemahaman yang benar tentang
parenting oleh orang tua sangat dibutuhkan, diantara salah satunya mengajarkan
adab pada anak, dengan Rasulullah sebagai role modelnya. Keterlibatan ayah
dalam proses pendidikan keluarga. Iya seorang ibu memang menjadi ummu warabtul
bait, yaitu madrasah bagi si buah hati namun jangan dilalaikan peran ayah
menjadi kepala sekolahnya.. yang mengambil keputusan dan mengarahkan kemana nahkoda
keluarga akan dilabuhkan..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";">Setiap orang yang akan membangun
peradaban dalam artian berkeluarga, harus memiliki visi misi yang jelas, konsep
keluarga seperti apa yang akan dibangun? Bangunan dan model keluarga seperti
apa yang diinginkan? Sehingga cita-cita sebuah keluarga itu menjadi jelas,
terarah dan tidak mudah goyah ketika dipertengahan jalan ada guncangan, karena
akan mengingat kembali komitmen sejak awal berumah tangga, tidak lain karena
sebagai jalan Ibadah memperoleh surga dan pengharapan ridho Allah sepenuhnya. Pun
akhirnya akan berimplikasi menjadi keluarga yang sehat dan harmonis, termasuk
dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya sebagai amanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";">Olehnya dalam membangun konsep
keluarga yang akan dibangun maka masing-masing orang tua harus amat memahami,
sang ayah sebagai arsitek nya, seorang Ibu adalah insyinyur sipilnya sedangkan
guru dan sekolah merupakan kontraktor, dan lingkungan sebagai tukang bangunan
nya, semua lini ini harus bekerja sama, teratur
dan terstruktur, saling memahami dimana job desk nya. Tidak boleh saling
bertukar peran, karena akan kacau dan bisa saja bangunan nya runtuh bahkan
tidak jadi sama sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Footlight MT Light","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting";">Wallaha’lam bishawab...<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-15966408654350861612015-09-25T22:04:00.001+07:002016-02-02T19:52:06.349+07:00Bersikap adil terhadap SSA (same sex atraction)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Isu LGBT
(lesbian, gay, biseksual, dan transgender) sedang sering dibahas akhir-akhir
ini. Kehebohan dimulai dengan berlangsungnya resepsi pernikahan sesama jenis di
Bali pada 17 September 2015 lalu. Hampir semua media sosial mengupload photo
dan saling me-reshare berita tentang itu, dunia maya seolah ramai dan disibukan
dengan banyak hujatan, cacian, bahkan dukungan pro dan konta, bertabrakan satu
sama lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Tentu dalam
kajian beberapa kalangan masalah LGBT akan terus menjadi pro dan kontra
tergantung cara pandang kita, kita memakai worldview apa dalam melihat fenomena
LGBT ini, sebagai seorang muslim tentu hal ini menjadi haram mutlak, dan ketika
memberi dukungan boleh dipertanyakan seberapa benar keimanan kita? Sudah lurus
kah?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Mungkin kajian
dan bahasan terkait LGBT sudah cukup banyak, namun bagaimana cara menyikapi
seseorang yang terkena penyakit LGBT ini? Sebelumnya, kita harus benar-benar
mengerti apa LGBT ini. Untuk seseorang yang mengkampanyekan pemikiran LGBT yang
dipengaruhi sekali oleh arus feminis dan HAM tentu kita harus bersikap amat
keras, justru harus berlawanan, dan menyatakan perang pemikiran. Jangan sampai
virus ini menyebar ke orang-orang awam yang sebelumnya tak memahami bagaimana
hukumnya, namun bagaimana bersikap dengan seseorang yang sudah terlanjur
terkena LGBT ini?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Tentu sikap kita
harus sedikit lunak, bahkan kita harus mencoba merangkulnya agar kembali pada
jalan yang benar, jalan yang lurus, jalan keimanan yang telah Allah garis kan..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Setiap insan
pasti memiliki orientasi seksual, orientasi seksual adalah keinginan mendasar
dari individu untuk memenuhi kebutuhan akan cinta, akan berhubungan dengan
kedekatan, kelekatan serta rasa intim, dan kian berkembang hingga ada ikatan
diantara dua insan sebagai fitrah yang Allah berikan, (Gharizah Na’u).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Orientasi
seksual sebenarnya tidak hanya sekedar ketertarikan seks secara jasmani namun
juga menjangkau hubungan batin, hanya saja didalam masyarakat, hal ini terjadi
penyempitan makna sehingga ketika mendengar orientasi seksual, maka ia yang
berarti ketertarikan secara biologis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Same sex
atraction, ketertarikan sesama jenis sebenarnya adalah sebuah penyakit,
penyakit yang menggangu keadaan jiwa seseorang, akan tetapi ketika kaum LGBT
ini sudah mengedepankan hawa nafsu, maka segudang alasan dan penelitian yang
tidak terbukti kebenarannya hingga sekarang menjadi tameng, sebagian mereka
menganggap ini adalah karena faktor genetik, atau faktor bawaan maupun alasan
lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Kita harus tahu,
LGBT berbeda dengan same sex atraction. LGBT sudah menjadi identitas dan ada
pengakuan dari individu tersebut, seperti “ya saya menyukai sesama jenis, dan
saya seorang gay” akan berbeda dengan orang yang orientasi seksualnya SSA (same
sex atraction). Karena, individu yang SSA belum tentu ia seorang LGBT. Ia pun
tak ingin dirinya menjadi seorang LGBT. Ada penolakan dan kesadaran bahwa apa
yang ada pada dirinya adalah sebuah penyakit, dan ia menyanggah secara sadar
bahwa ia tak normal. Akan tetapi, seseorang yang LGBT sudah pasti SSA.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Ketika
berhadapan dengan seorang yang memiliki SSA, haruslah menggunakan pendekatan
personal, menyadarkan dengan hati dan berhati-hati berbeda dengan seseorang
yang sudah benar-benar LGBT.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Orang-orang yang
SSA adalah orang-orang yang perlu kita rangkul, yang perlu kita ajak dan ayomi,
melindungi dan bersahabat dengan mereka, mengajak mereka agar kembali sesuai
fitrahnya. Kadang sikap kita yang keliru kepada mereka adalah diskriminasi yang
tak berkesudahan, menjauhi bahkan ada yang merasa jijik.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Mungkin bagi
kalangan awam ketika belum terbiasa melihat dunia mereka secara dekat akan
muntah dan ilfeel bahkan hilang selera makan, akan tetapi perlu kita pahami
betul bahwa mereka sedang sakit, mereka sedang tidak sehat dan amat butuh
bantuan, maka padanglah dengan rasa iba dan tumbuhkan sikap empati untuk mengulurkan
tangan pertolongan dengan ikhlas, membawa mereka, menggandeng mereka menjadi
sahabat bukan melaknat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Seperti pada
umumnya, mengobati memerlukan waktu bahkan tidak sedikit, berminggu bahkan
bertahun, bisa jadi akan bertahun-tahun. Sakit fisik saja memerlukan waktu yang
panjang bagaimana dengan penyakit kejiwaan, tentu akan menelan banyak kesabaran
dan ikhiyar yang tiada berbilang. Oleh karena itu, mengobati sesorang yang SSA
tidaklah mudah, perlu terapi yang berkelanjutan, karena jiwa yang sakit maka
obatnya adalah dimulai dari hati, hati yang bersih dan nalar yang sehat dan
pemahaman yang benar, hal ini lah yang perlu ditanamkan kepada mereka yang SSA.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Tugas dan PR
kita bukan menjauhi tetapi mendekati, membuka ruang agar mereka bernafas dari
penyakitnya, kita yang normal (hetero) maka bersyukurlah, karena dikaruniai
jiwa yang sehat terhadap orientasi seksual kita.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Seseorang yang
SSA juga manusia, sebagian dari mereka pun ingin sembuh maka sikap kita pun
harus adil, tetap berbuat baik terus mengulurkan pertolongan, karena kita
sesama manusia, maka perlu memanusiakan manusia… (jangan baca humanistik ya :D)
Wallahua’lam bishawab..</div>
</div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-51383684931863384072015-09-16T21:48:00.000+07:002015-09-30T21:24:12.993+07:00Ya Rabb, aku milik-Mu.. jangan kembalikan diriku kepadaku ...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kau pernah merasa dihatimu
berdebar keras, deburannya bahkan melebihi bunyi rel kereta yang berada hanya
10 centi dari depan wajahmu, menggemuruh parah dan kau merasa panik serasa
nyawamu akan kandas saat itu juga.. bahkan hatimu lebih kacau balau seperti
sambaran ombak tsunami yang dengan entengnya meluluhlantahkan tiap daratan dan
tetumbuhan yang sedang bersemi hijau rindang..?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Atau lebih menggemparkan dari
gempa yang membelah dua pulau menjadi bersebrangan amat jauh? Kau terkapar
kerontang, kering dan sesak dalam bernafas.. kau seperti haus akan oksigen dan
seperti membutuhkan ambulan segera..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kau sendiri tak bisa menjamin
bahwa hatimu juga memiliki kefuturan, kau juga tak pernah bisa menjamin bahwa
iman mu akan terus meninggi tumbuh merona keangkasa, bahkan kau tak juga miliki
jaminan bahwa keyakinan mu terus bersemi seperti di musim-musim yang indah
seperti disurga...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kau juga bisa kehilangan arah,
saat kau tak memberi vitamin dan obat pada jiwa mu yang kering akan
spiritulitas mendekat kepada Nya.. bahkan kau bisa kehilangan diri mu sendiri,
kau benar-benar akan merasakan pahitnya patah hati, patah hati yang tak sekedar
perasaan mu tak tersampaikan kepada seseorang, lebih rapuh dari seorang yang
cintanya tak pernah dilihat meski memendamnya sudah bertahun, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">disana.. saat kau telah
kehilangan cinta yang sebenar-benarnya cinta... jelas kau akan segera merengek,
meminta belas kasih, meminta ampun, atas kedurjanaan diri, atas kekhilafan diri
yang tiada henti .. atas laku keji dan hinanya lisan dan gerak yang sering tak sejalan,
kau amat menyesal..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">pada akhirnya pengakuan diri
bahwa kau memang lemah, kau seorang hamba yang memiliki tugas untuk menghamba,
kepada yang telah menciptakan mu,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">kau adalah seorang hamba, yang
hatinya harus selalu kuat, mengisi iman sebagai amunisi meningkatkan nya
ketaqwaan, kau adalah seorang hamba, yang mata dan hati tak elok nya berpihak
pada dunia juga seisinya, bahkan kau harus mampu kendalikan cinta pada sesama,
agar cinta pada Rabb mu tak dapat disangga dari yang memang selain Nya..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">berjanjilah bahwa kau tak akan
patah hati lagi, berjanjilah bahwa kau memiliki hati yang amat kuat,
berjanjilah bahwa kau tak akan merasa gersang rapuh hanya karena kau akan
kehilangan dan melepaskan..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">karena bagi Nya, selalu ada ganjaran
bagi yang ia bersabar atas kefanaan dunia ini yang bahkan tak lebih berharga
dari seoongok sayap nyamuk yang terbang kesana-kemari.. dunia ini begitu tak
ada arti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ya Rabb, aku milik-Mu.. jangan
kembalikan diriku kepadaku ...<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-43447611490815378632015-09-01T21:12:00.000+07:002015-09-01T21:15:59.007+07:00MENGALIRNYA PAHAM LGBT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gempuran
untuk melemahan kaum muslim dunia saat ini tak bisa dipungkiri dari berbagai
lini, arus pemikiran yang menyesatkan hingga contoh perilaku yang tiada adab (biadab)
makin nampak jelas berseliweran dihadapan kita, ilmu yang salah dan hilangnya
adab dalam diri seorang muslim menjadi pemicu rusaknya peradaban dan ringkihnya
kekuatan kaum muslimin yang seharusnya kokoh, salah satu hal yang menjadi
masalah dunia muslim saat ini adalah tidak terbendungnya opini publik terkait LGBT
(Lesbi, gay, biseksual dan transgender) arus pemikiran dari para pejuang
kesetaraan gender dari kalangan penggiat HAM (hak asasi manusia) dan kalangan
liberal ini semakin mengkhawatirkan saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kaum
muslim saat ini seperti dikembalikan pada zaman jahiliyah tiada cahaya Islam
didalamnya, bahkan kaum liberal ekstrim terutama yang amat memperjuangkan
kebebasan ini nyatanya benar-benar kebablasan dalam mengokohkan pemahamannya,
hingga dipaksakan kepada siapapun, terutama kaum muslimin di dunia. tentu
kalangan liberal ini sudah melakukan upaya penafsiran ulang terhadap ayat-ayat
Al-qur’an yang mengecam praktik homoseksual yang dilakukan kaum luth, akan
tetapi upaya mereka sangat sulit diterima akal sehat, karena begitu jelas
maknanya. Tafsiran yang dilakukan oleh kalangan liberal ini jelas membentur
tembok logika karena selama ribuan tahun praktik kejahatan homoseksual tidak
pernah dibenarkan oleh agama Yahudi, Kristen, ataupun Islam. Selama itu pula
manusia tetap manusia, hubungan sesama jenis sungguh menyimpang dari fitrah
manusia, sebagai manusia. Pasangan manusia adalah manusia, pasangan hewan
adalah hewan, seperti ayam jantan dengan ayam betina, begitu juga manusia maka laki-laki dengan perempuan, inilah adab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di
Indonesia sendiri, arus pemikiran LGBT terbawa pelan-pelan dari barat namun
pasti, salah satu negara yang baru saja melegalkan pernikahan sesama jenis ini
adalah Amerika serikat, negara yang banyak diklaim sebagai negara adidaya,
negara yang amat menjunjung tinggi kebebasan, pernikahan sesama jenis dinegara
ini sudah disahkan hampir diseluruh negara bagian dan dengan bangganya
mendeklarasikan dan mengumumkan pada seluruh dunia, bahwa ini adalah sebuah
kebebasan atas nama hak asasi manusia, mengalirlah opini publik ini di
Indonesia, di Indonesia sendiri awal nya pemikiran LGBT masih awam para pelaku
suka sesama jenis nampak masih malu-malu dan merasa takut, namun karena opini
publik dan derasnya kekuatan yang militan dari para penggiat kesetaraan gender
ini, munculah kekuatan besar hingga blak-blakan para homoseks dan lesbian
menunjukan dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada
tahun 2004, jurnal justisia yang diterbitkan oleh sejumlah mahasiswa fakultas
syariah salah satu Universitas Islam disemarang, sudah secara terbuka menulis
laporan utama dengan judul “ Indahnya kawin sesama jenis” , redaksi jurnal ini
dengan tegas menulis ; “ hanya orang primitif saja yang melihat perkawinan
sejenis sebagai suatu yang abnormal dan berbahaya. Bagi kami tiada alasan kuat
bagi siapapun dengan dalih apapun untuk melarang perkawinan sejenis sebab Tuhan
pun sudah maklum, bahwa proyeknya menciptakan manusia sudah berhasil dan
kebablasan. Jika Tuhan dulu mengutus Luth untuk menumpas kaum homo karena
mungkin bisa menggagalkan proyek Tuhan dalam penciptaan manusia (karena waktu
itu manusia masih sedikit), maka sekarang Tuhan perlu mengutus “Nabi” untuk
membolehkan kawin sejenis supaya sedikit mengurangi proyek Tuhan tersebut. Itu kalau
Tuhan masih peduli dengan alam-Nya bagi kami jalan terus kaum homeseks. Anda dijalan
yang benar”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pernyataan
yang sungguh memaksakan dan memperkosa ayat-ayat Allah, menafsirkan sekehendak
akal dan tak menimbang dengan kacamata syariat yang benar. Logika dangkal yang
dipakai kalangan liberal ini memang terlihat manis namun jelas menjerumuskan
manusia, jika kita berpaham seperti ini maka jelas dimasa depan manusia justru
akan musnah, para kalangan liberal ini seolah ingin melawan kehendak Allah
sebagai pencipta mahkluk untuk beribadah hanya kepada-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Merembaknya
pemikiran sesat terkait LGBT telah melanda banyak di negeri-negri yang
berpenduduk muslim, bahkan semula homofobia (ketakutan berlebihan yang terus
menerus dan tidak rasional terhadap lesbian dan gay) yang dikatakan sebagai mental illnes, nampaknya
sudah tak akan berlaku lagi, seperti yang dilakukan oleh pasangan psikolog gay
Marshal dan hunter, mereka memberikan pedoman bagaimana para aktivis
homoseksual memberikan propaganda untuk mengubah opini publik agar homoseksual
dipandang normal. Tidak lagi sebagai “mental illnes” tetapi dipandang “sehat”
dengan itu masyarakat akan menerima perilaku mereka sampai mendapatkan hak
khusus , tunjangan dan hak istimewa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Puncak
keberhasilan kampanye LGBT adalah ketika berhasil dikeluarkannya homoseksual
dari DSM (Diagnostic of statistic manual of mental disorder) DSM-1 yang disusun
pada tahun 1952 oleh APA (American psyciatric assosiation) dan pada edisi kedua
pada tahun 1968, masih memasukan homoseksual sebagai penyimpangan seksual. Homoseksua
pertama kali dikeluarkan pada 15 agustus 1973, yang kemudian diganti dengan
istilah Ego-distonic homosexuality pada DSM-III dukungan terhadap DSM semakin
mengauat ketika pada 17 mei 1990, WHO mencabut kata “Homoseksualitas” dari
International classification of deases (ICD) pada tahun 1994 APA mengeluarkan
lagi DSM-IV yang akhirnya direvisi kembali menjadi DSM-IVTR (tex revision) pada
tahun 2000, yang seluruhnya tidak ditemukan sama sekali homoseksualitas sebagai
kelainan seksual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jika
pada DSM-I dan DSM-II homoseksual masih dianggap sebagai “mental disorder” (gangguan
kejiwaan) yang didukung oleh 90% anggota APA, maka pada DSM-IV keadaan menjadi timpang dan amat tebalik
ketika hanya tersisa 10% anggota APA yang mendukung homoseksual sebagai sebuah
penyimpangan. dengan melakukan normalisasi homoseksual oleh berbagai kalangan
maka penerimaan kelompok homoseksual oleh masyarakat bergerak menjadi kearah
positif. Dunia menjadi terbawa kedalam dua opini kelompok homoseksual dan anti
homoseksual atau kerap disebut dengan homophobia, mereka berlindung dibalik isu
HAM maka kelompok yang menentang homoseksual diberikan stigma sebagai penindas
HAM.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jika
kelompok homoseksual sudah dianggap normal, maka tak pelak lagi jika pada
akhirnya homophobia akan dimasukan pada daftar penyakit “mental illnes” atau
gangguan jiwa, bukan hanya homophobia saja yang dianggap sebagai penyakit jiwa
tetapi juga “Bigotry” atau fanatik, termasuk terhadap agama yang dianggap
sebagai salah satu faktor penyebab homophobia, akan diusahakan masuk juga dalam
daftar kelainan jiwa. Hal inilah yang sedang diperjuangkan dan diupayakan oleh
para psikolog liberal dan para penggiat HAM.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span>
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">01 September 2015</span><br />
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">referensi bacaan : "LGBT di Indonesia": Dr. Adian Husaini, INSIST, 2015</span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-57376436081590297312015-07-11T21:53:00.001+07:002015-07-11T21:53:36.112+07:00HAGEMONI MAKNA "GENDER"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Oleh : </span><span style="font-family: Andalus, serif;">Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. Ed, M. Phil*</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Andalus, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<img alt="tuhan dalam gender" src="http://i2.wp.com/hamidfahmy.com/wp-content/uploads/2015/02/tuhan-dalam-gender.jpg?resize=600%2C336" /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Ketika makna suatu kata berganti dan
berubah dari makna aslinya, maka boleh jadi karena adanya intrusi pandangan
hidup asing (intrusion of worldview). Dapat pula disebabkan oleh pergeseran
nilai dalam budaya pemegang makna itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Di Barat telah terjadi perubahan makna
“gender” dari makna aslinya. Semua maknanya difahami umum sebagai jenis
kelamin: maskulin dan feminim. Makna itu dalam webster’s New World Dictionary,
New York: 1984, berubah menjadi perbedaan yang tampak antara laki-laki dan
perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Di sini bedanya bukan
kelamin lagi, tapi sudah menjadi tingkah laku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Dalam Encyclopedia of Women Studies, vol
I, Helen Tierney mengartikan Gender bukan lagi perbedaan tingkah laku, tapi
sudah menjadi suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan
(dinstinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik
emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang di masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Sepakat dengan Helen Hilary M Lips, di
tahun 1993 menulis, Sex and Gender: An Introduction. Di situ, Helen mengartikan
gender menjadi harapan-harapan budaya (cultural expectation) terhadap laki-laki
dan perempuan. Di sini realitas laki-laki dan perempuan sebagai obyek sudah
hampir tidak penting.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Akhirnya “gender” resmi berbeda tajam
dari kata sex. Sex digunakan secara umum untuk membedakan laki-laki dan
perempuan dari segi anatomi biologis, atau jenis kelamin. Maka sex meliputi
perbedaan komposisi hormon dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi, dan
sifat-sifat biologis lainnya. Gender digunakan untuk mengkaji asfek sisial,
budaya, psikologis, dan asfek-asfek nonbiologis lainnya. (Linda L Lindsaey,
Gender Roles: A Sociological Perspective, New Jersy, Prientice Hall, hal. 28).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Belum cukup dengan makna baru itu,
Lindsey mengubah defenisinya. Gender yang telah menjadi suatu konsep itu
menjelma lagi menjadi teori “Kajian Gender” (Gender Studies). Kajian gender
adalah kajian yang berkaitan dengan ketetapan masyarakat perihal penentuan
seseorang sebagai laki-laki atau perempuan, di sini, apa itu laki-laki sudah
tergantung kepada ketetapan masyarakat. Menambahkan konsep ini, Elaine
Showlater (ed), dalam karyanya, Speaking of Gender menyatakan bahwa gender
bukan hanya pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konsep sosial
budayanya. Ia menekankan sebagai konsep analisis yang dapat digunakan untuk
menjelaskan sesuatu. (Alaine Showlater [ed], Speaking of Gender, New York &
London: Rouytledge, 1989, hal. 3).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Tren mengubah makna memang kerja
orang-orang postmodern. Mulanya mereka sadar akan kemajemukan realitas, lalu
ragu jika manusia mampu memahami realitas itu. Karena itu mereka hilangkan
makna dan kebenaran universal. Makna segala sesuatu bisa dipasang copot
bagaikan cincin pada jemari; dihilangkan konteknya; diputus hubungannya dengan
makna lain. Jadi orang postmo itu sebenarnya tahu kebenaran, tapi bagi mereka,
kebenaran kemudian itu akan berubah maknaya. Begitu pulalah dengan kasus makna
kata gender.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Sejatinya, setiap kata mengandung makna,
setiap makna mengandung konsep. Serangkaian atau jalinan konsep suatu dalam
peradaban dapat membentuk suatu pandangan hidup atau worldview. Jika
makna-makna dari konsep kunci dari peradaban atau worldview lain, maka
peradaban itu akan didominasi oleh peradaban lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Kini, segelintir cendekiawan muslim telah
mengubah konsep kunci dalam Islam. Demi menjustifikasi konsep gender, jumlah
hak waris laki-laki dan wanita harus sama; karena kesetaraan gender fiqih
dianggap maskulin; karena gender pula hadist-hadits tentang wanita yang negatif
dianggap misoginis; untuk membela kesetaraan gender peranan suami dikalahkan
oleh isteri atau disamakan. Jika ini terus terjadi maka masa hegemoni terhadap
pemikiran umat semakin dahsyat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Andalus, serif;">*</span><span style="font-family: Andalus, serif; line-height: 150%;">Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. Ed, M. Phil,
lahir di Gontor, 13 September 1958,. Saat ini menjadi pimpinan Redaksi Majalah
ISLAMIA dan direktur Institute for the Study of Islamic Thought and
Civilization (INSISTS),</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-2726085779444956802015-07-11T21:41:00.000+07:002015-07-11T21:44:16.592+07:00Ramadhan ; Manifestasi rekonstruksi diri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa kabar
ramadhan tahun ini? Iyakah bermekaran kuncup-kuncup nya menelurkan banyak
mutiara perbaikan? Ataukah ianya mengalami kemerosotan karena gumpalan –gumpalan
titik hitam maksiat yang tiap hari dilakukan dalam bilangan waktu? Semoga tidak kawan.. moga berseminya amalan semakin
menambah keikhlasan dalam mencapai ridho Allah semata, niatan yang lurus dan
jernih atas dasar lillah karena melihat surga dimasa depan, inilah visi misi
orang yang cerdas, karena pandangan nya mampu menembus yang “ghaib”, mata batin
nya tertuju pada rumah yang abadi disana, di surga firdaus surga tertinggi nya
orang-orang mukmin....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa kabar
iman hari ini? Iyakah semakin berbau wangi ataukah berbau tak sedap seperti
halnya air kotor dicomberan karena titik-titik riya dan ujub menutupinya? Ataukah
meranum indah bak meronanya mawar di pagi hari dengan merah nya yang begitu
bercahaya dipelupuk mata hati? Moga makin tumbuh rindang iman yang didasari
atas aqidah yang tiada goyah dan berbelok didalam nya... moga keitiqomahan
dalam tauhid menuntun pada yang abadi disana, lagi-lagi surga menjadi tujuan
yang paling menyemangati...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jikapun
boleh jujur, ada banyak hal yang seakan terkikis akhir-akhir ini, fenomena yang
kita rasa sudah tak asing lagi, ketika makna ramadhan pelan-pelan “menghilang”
dari peredaran masyarakat kita saat ini, seakan tak ada lagi gendang takbir
ditiap subuh dan waktu kumandang adzan menggema suara ceria sambutan
ramadhan... seakan pelan-pelan memudar takbiran pada surau-surau kecil
dipelosok desa, ramainya anak-anak memakai koko berlarian dengan obor tiap
subuh dan magrib menjelang.. mengapa “ruh” gemerlap bahagia ramadhan tak
seindah dulu... tak pelak lagi antrian di mall dan jalan raya lebih padat
merayap ketimbang masjid dan langgar.. suara pujian lagu-lagu mengalahkan
shallawat yang memecah telinga... “Ruh”
ramadhan telah hilang? Iyakah kita tak menyambut dan mengakhirnya dengan
bahagia haru dan sedih atas kepergiannya??<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidakkah
kita merindui ramadhan yang amat syahdu itu, bulannya dinanti merana hati kala ia pergi, inginya ramadhan tiap hari karena pahala menanti didalam nya mengalir
tanpa putus henti... <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Betapa bahagianya
jiwa saat tetap berkonsisten pada cahaya ramadhan, mengerti bahwa ramadhan
bulannya perbaikan, bulannya berseminya iman, bulan dimana keberkahan berlipat
timbangan... ya Rabbi, jadikan ramadhan ini menjadi ramadhan terbaik dari yang
lalu, agar kami tak rasa pilu ketika ia segera berlalu...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menjadikan
ramadhan ajang rekonstruksi diri, menginsyafi segala iman yang compang-camping
penuh duri, pembersihan jiwa hingga mencapai puncak insan kamil..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rabbana
atina fiyydunyaa hasanah,,, wa filakhirati hasanah waqina a’dza bannar ...<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-83331536164868374252015-06-22T01:58:00.001+07:002016-01-30T21:30:22.925+07:00Antara Ilmu Psikologi dan Berobat Jalan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tiba-tiba mata sulit sekali terpejam, seperti ada gumpalan
batu besar yang menahan dipelupuk mataku malam ini, malam ini malam ke lima
ramadhan ku .. sendu sekali rasa hati saat sedang seperti ini, tengah malam
sendiri, ada hanya suara jangkrik dan kodok setidaknya menjadi teman dalam
kejombloan ku malam ini... tapi tidak papa aku adalah gadis yang memiliki gelar
“jomblo terhormat” insya Allah.. hahha pede sekali sayaa ... ((dih ini apa siih
kok bahas masalah jomblo)) ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yaahh entahlah, ada hal yang tidak terduga kadang dalam
hidup kita yang harus menjadikan itu pilihan kita, banyak pilihan-pilihan yang
kita sendiri dibuat bingung oleh pilihan-pilihan itu sendiri, jadi maksud
tulisan ku ini adalah membahas tentang pilihan, iya pilihan hidup apa saja yang
penting pilihan,, bahkan aku sendiri masih bingung terhadap pilihan hidupku mau
kemana nantinya termasuk pilihan jodoh #nahhh lho kann.. hahaha <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kayaknya ini efek syndrom mahasiswa tingkat akhir, aku
berasa jadi ga jelas gini, jadi suka lupa dan nyasar kemana-mana apa yang mau
ditulis, sampe lupa kalau harus nulis skripsi -___- ughh parah pula ya aku
ini... <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mungkin ini hikmah dari pilihan ku masuk jurusan psikologi,
mungkin sembari mengobati ketidakjelasan dan ketidakwarasan pola pikirku,,,
hahaha (emang gue gilaa???) enggaa Cuma rada ga waras aja #astagfirullah.. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Masuk jurusan psikologi memang menarik, sangat menarik..
awalnya aku tertarik dengan ilmu psikologi, karena kupikir aku akan mudah
membaca pikiran orang #biar ngalahin paranormal guys! Aahh tapii bohong...
ketika masuk jurusan psikologi yang ada aku malah keblinger hahahaaa #tu kan
jadi bisa berobat jalan masuk jurusan psikologi..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bukan masalah lambat nya otakku mencerna pelajaran, bukan
pula karena kedodolan ku dalam menerima apa yang disampaikan dosen, ya meskipun
secara jujur itu menjadi salah satu alasan kenapa IPK aku ga pernah dapat
cumilaut alias cumelaude diatas 5.00 ... -____- <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tapi memang berdasar pemahaman yang aku dapatkan selama
kuliah, iya bisa dibilang banyak sekali kekeliruan ilmu yang aku dapat di dalam
ilmu psikologi itu sendiri.. tapi kita harus mampu bedakan ilmu psikologi yang
basis nya milik siapa? Milik “barat" atau milik ilmuan muslim?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kita bisa lihat dari dua sisi, ilmu psikologi yang berdasar
dari konsep ilmu peradaban barat ketika kita melihat dari cara pandang kita
sebagai seorang muslim tentu akan kita temukan banyak ketimpangan dan
kekeliruan didalam konsep ilmu itu sendiri (kok guweh mulai serius yaakk
hahahaa) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pengulangan tanpa pemikiran kembali terhadap teori-teori
dari barat dan praktek dalam disiplin psikologi mungkin merupakan salah satu
ancaman, yang paling serius terhadap status psikologi islam diantara sarjana
muslim dan orang awam kita, para psikolog barat mengemukaan teori-teori tentang
kepribadian, motivasi dan tingkah laku manusia yang dalam banyak hal
bertentangan dengan Islam, teori-teori dan terapannya ditutupi dengan sampul
yang menarik yaitu “ilmu pengetahuan” para psikolog muslim seperti halnya
dengan koleganya dibelahan bumi lainnya mempunyai keinginan yang kuat untuk
dikenal dibawah pani-panji yang berprestise, yaitu ilmu pengetahuan hingga
dorongan ini membuat dari mereka untuk menerima begitu saja teori dan praktek
yang sebenarnya tidak sesuai bila diterapkan dalam dunia Islam, sadar atau pun
tidak asas dalam pembentukan teori psikologi barat telah keliru jika kita lihat
dalam sudut pandang Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Iya, kenapa bisa dibilang keliru? Jelas ketika pondasi
berfikir dalam menemukan teori itu sudah salah, maka otomatis salah kaprah pula
teori yang dibentuk darinya, terlebih hanya dalam masalah empiris saja yang tentu keabsahan nya masih perlu dipertanyakan,
memang dalam hal ini kita pun perlu mengakui tak semua ilmu psikologi dari
barat bertentangan dengan Islam, disini kita harus bersikap bijak dalam memilih
dan memilah mana yang sekiranya tak bertentangan dengan aqidah kita sebagai
seorang muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagai contoh, pada umumnya para psikolog penganut aliran
behaviorisme barat, mereka yang berorientasi pada eksperimen menyadari akan
adanya pengaruh faktor kebudayaan dalam pembentukan tingkah laku subjek yang
mereka pelajari, namun amat sedikit dan mereka yang menyadari peran komponen
ideologi dan sikap yang datang dari kebudayaan mereka, dan kemudian memberi
warna pada pemahaman dan pengamatan mereka terhadap subjek penelitian mereka
ini artinya, mereka melandaskan penelitian hanya pada sisi empirime saja yang
dilata belakangi oleh background sosiokultral mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Psikolog barat yang berorentasi laboratorium dalam usahanya
menunjukan sikap ilmiah akan menyangkal bahwa ada dogma, atau kepercayaan yang
mempengaruhi konsep mereka tentang manusia, mereka akan mengatakan bahwa apa
yang mereka dapatkan adalah akurat dan berdasarkan bukti-bukti pengalaman, bahkan
mereka berusaha menunjukan sikap netral yang disertai dengan penghargaan
terhadap keberadaan Tuhan, akan tetapi meskipun demikian mereka sbenarnya
cenderung memperlakukan manusia sebagai hewan yang memiliki motivasi tunggal yaitu
menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan sosial, jika kita terka lebih
jeli maka artinya sudut pandang seperti ini adalah sudut pandang atheis, dimana
sebuah ilmu psikologi tanpa jiwa yang mempelajari manusia yang juga tak
berjiwa...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kekeliruan dalam konsep pembentuka ilmu psikologi ini yang
menjadi kesalahan ilmu turunan dan teori-teori yang berkembang dalam psikologi
barat, psikologi barat tak lagi memiliki “ruh” ketika mengesampingkan dan membuag
Pencipta dalam kaitannya dengan manusia sebagai mahluk yang diciptakan oleh
Allah swt dalam worldview Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ini salah satu yang menjadikan aku makin keblinger setelah
masuk jurusan psikologi -___- ada banyak hal lagi yang harus ku gali dan
mendalami ilmu psikologi, iya setelah menceburkan diri dalam jurusan ini,
semakin banyak PR dan ilmu yang harus aku raup.. dimana salah nya, apa yang
harus kuambil dan kubuang.. serasa memiliki “beban moral” yang harus aku
pertanggungjawabkan kepada ummat #eciyeehh .. bukan itu saja, pertanggung
jawaban ku pada Allah lebih tepatnya, atas semua ilmu dan pengetahuan.. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">moga
Allah ridho terhadap apa yang aku lakukan...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Detik—detik mulai ngantukk... jelang sahur....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "andalus" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Senin, 22/06/2015<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-2122222969065291642015-06-03T06:37:00.001+07:002015-06-27T00:39:58.303+07:00Feminisme dalam Timbangan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Isu kesetaran
dan kebebasaan yang diperjuangkan kaum feminis merupakan konsep abstrak, bias dan absurd karena sampai saat ini para feminis sendiri belum
sepakat mengenai kesetaraan dan kebebasan seperti apa yang diinginkan kaum
perempuan. Terminlogi ”Feminis” sendiri memiliki beragam definisi berdasarkan
latar belakang sejarahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Walaupun
pada awal kemunculanya feminisme tampak seperti gerakan reaktif terhadap
penindasan gereja, tetapi perkembangannya dikemudian hari memperlihatkan akar
dari gerakan ini adalah paham relativisme yang menganggap bahwa benar atau salah, baik atau buruk, senantiasa
berubah-ubah dan tidak bersifat mutlak, tergantung pada individu, lingkungan
maupun kondisi sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Salah satu efek dari paham
relativisme yang dianut oleh kaum feminis, adalah menyuburkan praktik-praktik homoseksual di
dalam masyarakat, karena apa yang dulu dianggap salah,
kini dengan dalih penghormatan terhadap
HAM, telah berubah menjadi sebuah
kebenaran. Di Barat, pasangan lesbi kini
dapat menikah secara legal dan diakui oleh negara secara sah. Para feminis radikal berpendapat dominasi
laki-laki berpusat dari seksualitas, karena dalam hubungan heteroseksual,
perempuan menjadi pihak yang tersubordinarsi
Tetapi dengan menjadi lesbi, perempuan
memiliki kontrol yang sama dan tidak ada dominasi dalam hubungan seksual
diantara mereka . Hal itu tertuang dalam pernyataaan Charlotte Bunch (1978),<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">“The Lesbian is
most clearly the antithesis of patriarchy-an offense to its basic tenets. It is
woman-hating; we are woman-loving. It demans female obedience and docility; we
seek strenght, assertiveness, and dignity for women. It bases power and defines
roles on one’s gender and other physical attributes; we operate outside
gender-defined roles and seek a new basis for defining power and relationship”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">(Lesbian adalah
antitesis paling jelas dari patriarki yang menyerang doktrin dasarnya.
Patriarki adalah pembenci perempuan, sedangkan kami pencinta perempuan.
Patriarki menuntut kepatuhan dan kepasivan perempuan, kami mencari kekuatan,
keasertivan dan harga diri bagi wanita. Patriarki didasarkan atas kekuatan dan
pembagian peran sebuah jender dan atribut-atribut fisik lainnya, kami bekerja
diluar pembagian peran jender dan mencari fondasi baru untuk …. kekuatan dan
hubungan.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Garnets berpendapat kaum lesbian pada umumnya
mengalami perasaaan bebas dari ikatan hambatan-hambatan peran jender. Pasangan
lesbian memiliki kemampuan untuk menciptakan pola hubungan baru dan dapat
mengurangi kekuatan yang tidak berimbang yang kadang ditemukan dihubungan
tradisional heteroseksual</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Begitulah kira-kira pandangan para feminis
terhadap kaum lesbian. Ketika ajaran agama menentang dengan keras penyimpangan moral semacam itu, para aktivis
feminis justru menyuarakan dengan lantang pembelaan terhadap praktik lesbian
melalui tokoh-tokoh agama atas nama ’kebebasan“.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Gerakan feminis juga memunculkan
masalah-masalah sosial baru yang membuat peradaban Barat berada di ambang kehancuran. Isu
kebebasan telah membuat perzinahan
diakui sebagai hak individu dan negara
tidak boleh memberikan sangsi hukum bagi para pelakunya. Kaum perempuan Barat
banyak yang memilih untuk tidak menikah dan menganggap pernikahan sebagai
bentuk pengekangan terhadap kebebasan
mereka. Penemuan alat kontrasepsi dan dilegalkannya praktik aborsi telah
menjadikan perempuan barat terjerumus dalam pergaulan bebas tanpa takut resiko
memiliki anak di luar pernikahan. Bagi perempuan yang masih memiliki sedikit
hati nurani kemudian memilih untuk menjadi single parents walau konsekuensinya
anak-anak itu terlahir dan tumbuh tanpa mengenal sosok ayahnya. Saat ini,
eksploitasi terhadap kaum perempuan dan anak-anak semakin merajalela, yang
tidak pernah terjadi sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Gerakan feminis pada akhirnya telah
menjauhkan perempuan dari kehangatan sebuah keluarga. Kaum perempuan terlalu
sibuk mengejar karir dan bersaing dengan laki-laki untuk membuktikan eksistensi
mereka. Banyak dari mereka kemudian mengalami alienasi, depresi dan masalah
psikologis lainnya, karena melawan naluri dan kodrat sebagai perempuan.
Masyarakat Baratpun akhirnya tersadar dari kekeliruannya dan gerakan feminis
dituding sebagai biang kerok atas kehancuran moral yang menimpa kaum perempuan
sehingga gerakan ini berangsur-angsur surut dan
kini hanya tinggal wacana saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Melihat latar belakang sejarah,
konsep dan isu-isu feminisme, perempuan
di dunia Islam sebenarnya tak perlu silau oleh pemikiran-pemikiran kaum
feminis. Isu hak dan kesetaraan yang diagung-agungkan barat, muncul karena penolakan perempuan barat
terhadap dokrin gereja yang memarginalkan kaum perempuan selama berabad-abad. Doktrin gereja telah pengekangan hak-hak
perempuan untuk mengembangkan diri dan memiliki akses kepada pendidikan. Begitu juga dengan hak-hak
sipil perempuan yang terpinggirkan karena perempuan dipandang sebagai
masyarakat kelas dua. Tentunya hal-hal
tersebut tidak ditemui dalam ajaran dan doktrin-doktrin Islam. Agama
Islam sejak abad ke-7 M telah menepatkan perempuan dalam posisi yang
begitu mulia, seperti pendapat beberapa wanita Barat yang memeluk agama Islam
karena tertarik oleh keadilan dan kemuliaannya. Annie Besants berkata tentang
wanita Islam, ”Sesungguhnya kaum wanita dalam naungan Islam jauh lebih merdeka
dibandingkan dalam mazhab-mazhab lain. Islam lebih melindungi hak-hak wanita
daripada agama Masehi. Sementara kaum wanita Inggris tidak memperoleh hak
kepemilikan-kecuali sejak 20 tahun yang lalu-Islam telah memberikan sejak saat
pertama.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Isu ”kebebasan” telah membuat
perempuan barat mengingkari kodrat mereka sebagai perempuan Melihat problematika sosial yang melanda
masyarakat Barat saat ini, terutama kaum perempuannya, sungguh naif jika masih
ada saja orang-orang yang menganggap bahwa feminisme dapat memberikan solusi bagi permasalahan perempuan di dunia Islam. Kita
sepatutnya merasa iba kepada Barat karena tanpa sadar mereka telah menjadi
korban ideologi yang merusak tatanan
sosial kemasyarakatan dan mencabut nilai-nilai religius dari peradaban mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Andalus, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Andalus, serif;">Dr. Dinar dewi kania</span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-90477417286645045312015-05-10T20:35:00.001+07:002015-05-10T20:40:22.316+07:00Just Contemplation ...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pernahkah merasa sepi jiwa, ada yang hilang saat-saat yang
dirindukan tak pernah menyapa? Menggelintir hati seoalah jatuh menukik dari
awan yang jatuh kedalam dataran bumi? Menggelora api kacau didalam hati, serasa
merana tanpa ampun, menohok kedalam samudra jiwa yang amat jauh.. pelan hingga
dinding itu tembus lalu pecah, inikah mungkin perasaan pesakitan yang dialami
ketika seseorang patah hati, mendalam seolah ia adalah makhluk paling
sengsara..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada awalan berbinar cerita, indah elok, tanpa cacat dalam
setiap bias mata memandangnya, ada refleksi cinta yang amat sangat..
mengibarkan bahagia ke relung hati seperti serpihan debu berterbangan...
seperti reranum para mawar yang semerbak meninggalkan wangi dalam kuncup-kuncup
saat bermekaran.. sumringah didada tiada kira, menyambut aroma nya yang seperti
tertarik terus menerus, makin melekat...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Iyakah iman pada sang Esa begitu juga dirasa? Saat kefuturan
melanda rindu menggebu namun menyesakan karena benar-benar ada yang telah
hilang... patah hati, melebur, runtuh, kacau ... namun saat kaki langkah dalam jalan lurus ia
menemukan nya kembali, mutiara itu.. iman terengkuh dalam jiwa-jiwa yang sepi
sebelumnya.. jatuh cinta kembali pada sang Iman, iman pada Islam yang
menghantarkan pada yang Ikhsan...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-6TUbk2NaiME/VU9eZtsNWQI/AAAAAAAAAyk/rE3KaPYz5Xk/s1600/DSC_0431%5B1%5D.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://4.bp.blogspot.com/-6TUbk2NaiME/VU9eZtsNWQI/AAAAAAAAAyk/rE3KaPYz5Xk/s400/DSC_0431%5B1%5D.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-15293310521926032642015-01-07T19:55:00.001+07:002015-01-07T19:55:20.625+07:00Islamic worldview : Pondasi awal berfikir seorang muslim<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Didalam didunia
ini, tentulah bangkitnya suatu peradaban karena memiliki cara pandang atau
keyakinan dasar terhadap sesuatu yang ia adalah sebuah ciri yang khas, yang
ketika berbagai keyakinan atau cara pandang itu menjadi suatu pandangan hidup (<i>worldview</i>)
untuk memahami setiap lini kehidupan, dan menjadikannya ia asas dalam proses
berfikir, berpola, ataupun berperilaku baik dalam kehidupan secara individu,
bermasyarakat, sampai pada ranah politik dan bernegara, termasuk juga pada
tatanan keilmuan menyangkut objek-objek permasalahan yang dibahas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Sebuah pandangan hidup (<i>worldview</i>)
dimiliki oleh setiap manusia, yang dengan
nya akan terbentuk sebuah karakter dalam dirinya. Seperti hal nya
seorang manusia yang memiliki cara pandang hidup Islam (<i>Islamic worldview</i>)
pastilah, segala gerak geriknya akan menyesuaikan dengan pola pikir Islam. Akan
terbaca pada setiap apa yang ia lisankan, dan apa yang ia perbuat. Berbeda
dengan seseorang yang memiliki cara pandang selain Islam, cara pandang barat
misalnya (<i>westerend worldview</i>) ia akan bertingkah dan berperilaku
seperti pada umumnya masyarakat barat. Bisa kita ambil contoh misalnya seorang
muslimah yang memiliki <i>Islamic worldview</i> dalam memandang perempuan, akan
sangat jauh berbeda dengan seorang perempuan non muslimah yang memiliki cara
pandang sekuler, seorang muslimah akan memandang dirinya itu mulia, akan
memandang dirinya ketika menutup aurat menjadi perempuan terhormat, karena ia
adalah salah satu bentuk dalam ketaatan pada Allah, Tuhan yang menciptakan nya.
berbeda dengan perempuan non muslimah tadi, ia akan memandang seorang perempuan
yang menutup aurat atau mengenakan jilbab adalah sebuah diskriminasi, sebuah
doktrin, dan pengekat kebebasan setiap manusia, terlebih lagi ketika perempuan
ini berfikir sesuai pemikiran kesetaraan gender, maka semakin buruklah citra
perempuan ketika seorang perempuan berada dalam ranah domestik, yang
pekerjaanya mengurus rumah tangga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Menurut Prof. Syed Muhammad Naquib
al-Attas, Islam memiliki worldview (pandangan alam/pandangan hidup) yang
berbeda dengan pandangan hidup agama/ peradaban lainnya. Al-Attas menjelaskan
sejumlah karakteristik pandangan hidup Islam, antara lain: berdasarkan kepada
wahyu, tidak semata-mata merupakan pikiran manusia mengenai alam fisik dan
keterlibatan manusia dalam sejarah, sosial, politik, dan budaya. tidak bersumber dari spekulasi filosofis yang
dirumuskan berdasarkan pengamatan dan pengalaman inderawi serta ia mencakup
pandangan tentang dunia dan akhirat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Jadi, menurut al-Attas, pandangan
hidup Islam adalah visi mengenai realitas dan kebenaran (<i>the vision of
reality and truth</i>), atau pandangan Islam mengenai eksistensi (ru’yat
al-Islam lil wujud). Al-Attas menegaskan, bahwa pandangan hidup Islam bersifat
final dan telah dewasa sejak lahir. Islam tidak memerlukan proses ’pertumbuhan’
menuju kedewasaan mengikuti proses perkembangan sejarah. Jadi, karakteristik
pandangan hidup Islam adalah sifatnya yang final dan otentik sejak awal. Ini
sangat berbeda dengan sifat agama-agama lainnya maupun kebudayaan atau
peradaban umat manusia yang berkembang mengikuti dinamika sejarah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Oleh karenanya, seseorang yang
memiliki <i>Islamic worldview</i>, akan selalu merasa bahwa apa yang dibawa
Islam adalah yang benar, sebuah cara untuk menuju Allah yang Allah ridhai. Pandangan
hidup Islam terbentuk dari serangkaian pemahaman tentang konsep-konsep pokok
dalam Islam, seperti konsep Tuhan, konsep kenabian, konsep agama, konsep wahyu,
konsep manusia, konsep alam, dan konsep ilmu. Seluruh elemen itu terkait satu
dengan lainnya, dan konsep Tuhan menjadi landasan bagi konsep-konsep lainnya.
(Dr. Adian dalam makalah <i>Islamic Worldview</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";"> Jelas bagi kita, setiap insan pasti
memiliki cara pandang tersendiri mengenai, alam dan kehidupan, hanya saja.
Benar atau tidak nya cara pandang itu adalah yang sesuai dengan Islam. Karena
memang Islam lah satu-satu nya agama yang benar, yang memiliki semua konsep
dalam setiap sekelumit permasalahan manusia yang mampu menyelesaikan nya dari
akar hingga tuntas. Maka selayaknya untuk kita seorang muslim, wajib berbangga
terhadap Islam dan semua tatanan konsep yang ada didalamnya, menjadikannya
sebuah ideologi berfikir kita dan identitas yang hakiki bagi seorang muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif";">Wallahua’lam
bissowab...<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-973768438767354232015-01-04T11:49:00.003+07:002015-01-04T11:49:35.003+07:00Just Think<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Secara tidak sengaja saat
membuka folder-folder di laptop aku menemukan banyak tulisan, tulisan yang tak
pernah aku publish, karena ia menjadi bagian dari rahasia hati (wa elah), tidak
perlu diungkap apa tulisannya, karena yang membaca mungkin tak perlu tahu,
bukan tak perlu malah tak mau tahu :D<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat kehidupan terus mengalir,
bukan mengalir apa adanya ya, tapi ada apanya.. (apasih) pastilah kita pernah
mengalami fase dimana kita bertingkah labil, emosional, yahh tepat sekali
mungkin itu dirasa ketika remaja.. tapi sekarang aku bukan remaja lagi, aku
sudah beranjak dewasa tapi entahlah aku tetap merasa bahwa aku masih anak
kemarin sore!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Manjaku, kelabilanku,
kekanakanku, masih serasa melekat sampai saat ini, bahkan aku tak tahu
bagaimana cara menjadi dewasa.. hahaha entahlah aku tak mau memikirkan itu,
eittss tapi harus aku fikirkan! Yaa baikalah akan kupikirkan sejauhmana sampai
saat ini aku mendewasakan diri.. dan aku memberi pengaruh dan teladan seperti
apa untuk adik-adik ku... (adik kelas maksudnya, kan aku anak bungsu weekkk)...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Okey kembali kecerita, emang
lagi cerita apasih kita? Hah kita? Ohh iyaa gue aja kalii eluu kagak.. :P<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Proses pendewasaan diri memang
kadang tak harus dilihat dari berapa banyak bilangan usia, tapi bagaimana
individu itu mampu berfikir, bersikap, dan berperilaku, secara bijaksana dalam
setiap moment, tidak hanya sekedar saat menghadapi masalah, melainkan dalam
pergaulan dan kehidupan sosial dengan yang lain.. (Cieee sok berteori)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Harus aku akui, bahwa aku bukan
anak remaja lagi, yang setiap tulisan harus bernada galau.. masalah yang
mengelilingiku hanya bersekat pada asmara saja (hueekkks ampun dah) tapii
sekarang aku mengahadapi hal yang lebih dari itu, lebih dari sekedar rumit,
lebih dari sekedar benang kusut, lebih besar dari badan gajah yang ada
diragunan dan taman safari, lebih tinggi dari leher jerapah dan lebih panjang
dari meteran...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku menjadi bagian dari orang
dewasa yang memiliki banyak kompleksitas keruwetan masalah yang sulit
terorganisir dan menghantam banyak benalu yang ada didepan mata (ini aku
ngomong apa sih kayaknya kena vickynisasi syndrome nii jangan-jangan -____-)
yaah intinya begitu, saat aku harus bisa mngatur diriku sendiri, saat aku harus
banyak belajar, membaca, merenungi setiap persoalan ku dengan bijaksana, saat
aku harus mampu menjadi pribadi yang bisa menyelesaikan masalah ...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun masalah ku saat ini bukan
sekedar bergelut pada masalah pribadi, keluarga, aku harus mampu berfikir bahwa
masalahku begitu meluas ini tentang masyarakat, ini tentang ummat, ini tentang
kemajuan arah suatu peradaban.. (naah kan masalahnya gede banget)..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berhentilah untuk menjadi
manusia paling apatis sedunia, tidak peduli bahkan rasa empati sudah terkikis
habis oleh sifat individualisme yang mengakar, berhentilah menjadi manusia
paling angkuh dan berotak kapitalis yang semua keuntungan hanya bermuara kepada
diri sendiri dan pihak pribadi, berhentilah menjadi manusia pemangsa yang rakus
dan krisis akan kemanusiaan sehingga sesama manusia tidak saling memanusiakan
manusia, apakah saat ini mata kita tertutup oleh keegoisan diri? Egosentrisme yang
berujung pada ketidakpedulian sosial?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka problematika dan kerusakan
yang ada dalam tatanan masyarakat saat ini menjadi pekerjaan kita semua,
pembenahan terhadap kerusakan yang ada dalam kerangka sosial kita saat ini
adalah masalah kita bersama, rusaknya sistem tatanan kehidupan, degradasi
moral, kehilangan adab, rusaknya ilmu, hingga salahnya pengaturan sistem dalam
ketatanegaraan adalah pekerjaan kita bersama..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Andai engkau yang mengaku dewasa, andai engkau yang mengaku
manusia pemikir, andai engkau manusia yang ingin melakukan perbaikan.. ini PR
kita saat ini...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan aku? Aku siapa aku? Aku kah bagian dari itu? Iya seharusnya..!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Minggu, 04 desember 2014 .. sudut kamarku ketika hujan
menjadikan aku ingin menulis, menulis suatu hal yang mungkin orang tak pernah
akan membacanya, tapi buatku ini cara aku mendewasakan diri.. dengan perenungan
dan intropeksi.. <o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-2987193218545731672015-01-02T22:27:00.000+07:002015-01-05T01:15:49.298+07:00Kecerdasan Buatan (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Definisi
Kecerdasan Buatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">H. A.
Simon [1987] : “ Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan
penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer
untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Rich
and Knight [1991]:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kecerdasan
Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan
hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Encyclopedia Britannica:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kecerdasan
Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi
pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan,
dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan
sejumlah aturan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tujuan
dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast [1984]</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.
Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.
Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.
Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Andalus","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<img src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTeIaeO4CMG5yhGpgYxDt4D_KBbbWWhyhtLaic-fqeu0RaD8fd72A" /></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6335244626926151666.post-79370689916820120392014-11-17T19:37:00.001+07:002014-11-17T19:37:45.228+07:00Syiah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<b><span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Sejarah Syiah </span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> Ada
yang menganggap syiah lahir pada masa akhir kekhilafahan Utsman bin Affan, atau
pada masa awal kepemimpinan Ali bin Abi thalib, pada masa itu terjadi
pemberontakan terhadap khalifah Utsman bin Affan, yang terakhir dengan
kesyahidan Utsman dan ada tuntutan ummat agar Ali bin Abi thalib dibaiat
menjadi khalifah. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Namun pendapat yang paling popular adalah bahwa syiah lahir
setelah gagalnya perundingan antara pihak pasukan Ali bin Abi Thallib dengan
pihak Muawiyah bin Abu Sofyan di Siffin yang lazim disebut At-Tahkim
(Arbitrasi). Akibat kegagalan itu sejumlah pasukan Ali menentang
kepemimpinannya dan keluar dari pasukan Ali bin Abi thalib, mereka ini disebut
golongan Khawarij, (orang-orang yang keluar dari barisan Ali) akan tetapi
sebagian besar yang setia pada Khalifah disebut Syiah Ali (Pengikut Ali).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> Istilah
Syiah pada era kekhalifahan Ali hanyalah bermaknan pembelaan dan dukungan
politik. Syiah ali yang pertama kali muncul pada era kekhalifahan Ali bin Abi
Thalib, bisa disebut sebagai pengikut setia khalifah yang sah pada saat itu
melawan pihak muawiyahdan hanya bersifat kultural, bukan bercorak Aqidah
seperti yang dikenal pada masa sesudahnya dan sampai sekarang ini. Sebab
kelompok setia syiah Ali yang terdiri dari sebagian sahabat Rasulullah dan
sebagian besar Thabi’in pada saat itu tak ada satupun yang berkeyakinan bahwa
Ali bin Abi Thalib lebih utama dan lebih berhak atas kekhalifahan setelah
Rasulullah daripada Abu Bakar dan Ummar bin Khatab, bahkan Ali sendiri ketika
menjadi Khalifah menegaskan dari atas mimbar masjid Kuffah ketika berkhutbah
bahwa “sebaik-baik umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW, adalah Abu Bakar dan
Ummar bin Khattab” demikian pula jawaban beliau ketika ditanyaoleh putranya
yaitu Muhammad ibn Al Hanafiyah seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim (Hadist no 3671) (1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Tentang Syiah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> Keberadaan
syiah di indonesia, sudah dalam taraf mengganggu, sudah menyebar kemana-mana,
misal secara terang-terangan menghina Istri Nabi, menjelekan para Sahabat,
mengkafirkan bahkan lebih parah dari itu. Sebenarnya ada isu yang dibelokan
mengenai syiah, dari kalangan syiah menuduh kaum sunni, memiliki sifat takfiri,
mengingkari ukhuwah, tidak mau bersahabat dengan syiah, sehingga dibuatlah,
buku bukti syiah tidak ada perbedaan antara sunny dan syiah, padahal
sebenarnya, fakta sebenarnya ada perbedaan mendasar yang tidak diekspos dalam
masyarakat, sehingga seperti tidak ada perbedaan antara sunni dan syiah.
Sebagai contoh sayidinna ummar masuk didalam khamar fathimah, yang pada saat
itu sedang hamil, pintu didobrak dan kandungan fathimah digugurkan. Mungkinkah
itu? Sedangkan mereka bersahabat antara ali dan ummar. Drama yang seperti ini
diciptakan dan benar-benar sebuah pembohongan besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Apa beda sunni dan
syiah?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> Perbedaan
dalam islam ada tiga, yang pertama furu seperti qunnut dan ada yang tidak,
kedua nya benar karena keduanya dalam ranah ijtihadiyah furu’iyah, “pendapat
saya benar tetapi ada salah nya, pendapat saya salah tapi ada benarnya”.
Masalah ijtihadiyah yang masih dibolehkan, yang tidak boleh dibesar-besarkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> Tingkat
kedua, masuk dalam ranah haq dan bathil. Ini sudah masuk perkara ushul. Orang
yang melakukan kebatilan dalam islam, maka ia sesat, meski ia seoarang muslim.
Kalau masalah ushul ini sudah pada masalah mengingkari keimanan, maka sudah
jelas perbedaan Kuffur, Kaffir, dan Mukmin. Saat ini sunni dan syiah sudah pada
taraf perbedaan tentang masalah Ushul ini. Seperti imamah, dalam syiah imamah
masuk dalam ranah rukun iman. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> Yang
ketiga masalah sahabat nabi, sahabat inilah yang meriwayatkan al-qur’an jika
syiah tidak percaya pada sahabat nabi, maka batal juga kepercayaannya pada
Al-qur;an. Dan terakhir adalah ahlul bait, hanya anak husain yang menjadi ahlul
bait, sedangkan dari anak dan cucu Rasulullah yang lain tidak menjadi ahlul
bait.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> “Barang
siapa yang tidak mengakui keimanan Ali dan anak2 (anak2 husain dan imamah
syiah) nya maka ia adalah kuffur dan musyrik di neraka” (Biharul anwar).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> Pada
saat ini pun, istilah Syiah memiliki perkembangan terminologi, yang pertama
dari segi pengertian bahasa, Syiah berarti pendukung atau pengikut bisa disebut
juga sebagai pembela, atau berpihak. Hal itu menjadikan pada masa diawal masa
fitnah para sahabat, kata syiah digunakan dalam pengertian bahasa ini, sehingga
ketika itu dikenalah istilah syiah Ali, dan Syiah Muawiyah. Namun yang terjadi
pada saat ini, syaih sudah termonopoli dan menjadi ciri khas tertentu yaitu
agama “Syiah”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> Jelas
sekali disini terdapat perbedaan mendasar antara sunni dengan syiah, jika apa
yang kita jalankan dan apa yang dijalankan oleh sahabat Nabi, adalah sesuatu hal yang salah, maka jelas, syiah
benar-benar berbeda dengan kita (Muslim) dan jika seandainya para sahabat
Rasulullah, seperti ummar, abu bakar dan utsman menjadi musuh bersama ali maka,
jelaslah bahwa Rasul gagal dalam membina sahabat-sahabatnya. Pada faktanya Nabi
tak pernah bermasalah dengan sahabat. Dan tidak masuk akal jika para sahabat
tidak masuk surga seperti yang diklaim oleh syiah itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;"> Wallahua’lam
...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Referensi :<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">(1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #632423; font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-themecolor: accent2; mso-themeshade: 128;">Mengenal dan mewasadai Penyimpangan Syiah di Indonesia (buku panduan dari
Majlis Ulama Indonesia, 2013)<o:p></o:p></span></div>
</div>
Jumiatun Diniahhttp://www.blogger.com/profile/01501228000488189094noreply@blogger.com0