Jumat, 05 Februari 2016

Refleksi Niat dan Iman


Memang, memperbaiki niat itu harus setiap hari. bertanya tiap kali pada hati saat ingin melakukan amalan, iyakah untuk mendapat pahala yang Allah janjikan? atau ia dilakukan hanya untuk sebatas mencari sanjungan. melepas dahaga ria, yang gemuruhnya ada di jiwa.

Jika yang kita cari adalah berkah, dalam tiap ibadah, lantas mengapa masih merasa pongah?,  Jika yang dicari adalah surga,  lantas mengapa kita makin tergelincir ke arah neraka? Lagi-lagi untuk tiap kerja, kita akan bertanya. luruskah niatnya? Atau hanya ingin berharap banyak dilihat mata..?

Iman, mengharuskan pelakunya bergerak dengan pembuktian, tak sekedar lisan dan ucapan-ucapan, pun Taqwa ia nya akan terindra, dari gerak yang refleksi nya sampai ke laku dari dalam dada,

Siapa yang bisa melihat iman dihati? Tak ada, kecuali hanya Allah yang berhak menjustfikasi, siapa yang bisa melihat besarnya niatmu? Selain dirimu?

Iya benar sekali, sandungan ria dan pujian nyatanya  melenakan, membawa jiwa yang rakus dunia, tergelincir pada yang tercela, ya Rabb sakit sekali jiwa kami, istigfar berkali-kali pun tak cukup mengobati..

Kita, pandai sekali beretorika, dengan banyak dibungkus bahasa intelektual, seolah menjadi barang mahal, tapi sebenarnya hanya pembual. Menasihati dalam perkara taqwa, namun sendirinya juga penuh luka cela.

Iman, yang sejatinya ia adalah tanda. Kita berada digolongan mana, ucapan dan lisan, yang ia pun menjadi penafsir, sesuai nyata atau sebatas syair. Juga laku dan gerak, menjadi cermin, digolongan mana kita berpijak dan berpihak.

Semuanya mewajibkan untuk satu sinergi, hingga tak ada timpang sana dan sini. Semua harus selurus, agar dengki dan ujub tak cukup hebat untuk menggerus. Semua harus beriringan, agar jalan menuju ridha terasa ringan.

Saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran, begitu kata Allah dalam Al-qur’an. Semoga Allah selalu menyirami hati, melalui ayat Nya, yang bijaksana dan luar biasa. mudah-mudahan tiap kita saling bisa menginsafi, supaya tak saling menyakiti.

Dan tentang niat dan keimanan, moga kian hari makin menawan, makin berani pada nafsu untuk kita lawan dan redupkan...

Jum’at berkah, moga banyak ampunan yang melimpah ruah...



05 pebruari 2016, sudut kamarku..